TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump mengunggah gambar Bendera Amerika Serikat di Twitter pada Kamis malam setelah serangan udara yang menewaskan petinggi militer Iran Jenderal Qassem Soleimani di Irak.
Tweet Trump muncul sekitar jam 9.30 pm pada Kamis malam waktu Washington dan tanpa disertai teks apapun.
Menurut The Hill, 3 Januari 2020, Presiden Trump men-tweet gambar bendera setelah laporan dari televisi negara Irak mengatakan bahwa Jenderal Qassim Soleimani, kepala pasukan elit Iran Quds, telah tewas dalam serangan udara di bandara internasional Baghdad.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 3, 2020
Pentagon kemudian mengatakan bahwa Trump mengarahkan serangan terhadap Soleimani, menyebutnya sebagai "tindakan defensif yang menentukan untuk melindungi personel AS di luar negeri."
"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, sebuah organisasi yang masuk daftar teroris asing AS," kata Pentagon.
"Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang para diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh wilayah itu," lanjut pernyataan Pentagon. "Serangan ini bertujuan untuk menghalangi rencana serangan Iran di masa depan."
Gedung Putih belum mengatakan apa-apa tentang serangan udara di Irak dan hanya mengulangi pernyataan Pentagon. Sementara Trump, yang berada di resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, tidak secara terbuka membahas masalah tersebut pada hari Kamis.
Jenderal Qassem Soleimani.[Business Insider]
Kantor berita resmi negara Iran (IRNA), melaporkan Ayatollah Ali Khameini menunjuk wakil komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Ismail Qaani untuk menggantikan Jenderal Soleimani.
Jenderal Soleimani, 62 tahun, memimpin Pasukan Quds, cabang Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi di luar negeri, mulai dari sabotase dan serangan teror hingga memasok milisi yang beroperasi sebagai pasukan pengganti Iran.
Di luar urusan dalam negeri, dikendalikan oleh Presiden Hassan Rouhani, jenderal besar dipandang sebagai orang paling kuat kedua di negara ini. Pengamat telah membandingkan status Qassem Soleimani seperti wakil presiden AS.