TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat, Wesley Clark, melempar ponselnya yang berdering ketika wawancara siaran langsung CNN pada Rabu kemarin.
"Saya senang kita menggunakan diplomasi. Saya senang melihat pemerintah Irak dapat melibatkan pasukan keamanannya dalam hal ini," kata Clark, mantan komandan sekutu tertinggi NATO di Eropa, mengatakan kepada CNN dalam wawancara jarak jauh tentang serangan minggu ini di Kedutaan Besar AS di Baghdad.
"Ini seperti melepaskan jab kiri dalam pertandingan tinju 12 ronde. Maksud saya, ini hanya satu pukulan lagi. Jadi mereka mengeluarkan serangan dan menyerang beberapa fasilitas minyak Saudi. Mereka ditarik mundur kembali ke tempatnya," lanjutnya, merujuk pada orang-orang Iran, ketika teleponnya mulai berdering.
"Gen. Wesley Clark Flings His Cellphone Across Room After It Starts Ringing During CNN Hit" https://t.co/z5lg2mzfNJ pic.twitter.com/7DviHcxSFT
— Brian Stelter (@brianstelter) January 1, 2020
Dikutip dari The Hill, 3 Januari 2020, terlihat Clark, 75 tahun, dengan cepat mengambil telepon dari saku jasnya dan melemparkannya ke seberang ruangan.
"Maaf tentang itu (melempar ponsel)," kata Clark kepada pembawa berita Jim Sciutto.
"Itu adalah reaksi terbaik terhadap dering ponsel yang saya lihat selama siaran. Bagus, Jenderal," balas Sciutto dari studio lain.
"Terima kasih. Mereka juga menangkapnya," kata Clark menyebut ada orang yang menangkap ponselnya di balik kamera. Dia kemudian melanjutkan wawancaranya.
Clark menjabat sebagai analis militer untuk CNN selama Perang Irak pada 2003.
Menurut Sputnik, Clark bertugas sebagai Komandan Sekutu Tertinggi Eropa NATO dari 1997 hingga 2000 dan memimpin Operasi Pasukan Sekutu dalam Perang Kosovo selama masa jabatannya. Jenderal itu pensiun dari Angkatan Darat Amerika Serikat pada tahun 2000, dan pernah ikut nominasi presiden Partai Demokrat pada tahun 2003 hingga mengundurkan diri dari pencalonan pada 2004 untuk mendukung calon dari Partai Demokrat John Kerry.