TEMPO.CO, Beijing - Presiden Cina, Xi Jinping, menghadapi sejumlah isu besar, yang menjadi tantangan tersendiri selama 2019.
Isu utama adalah terjadinya gejolak politik Hong Kong, yang merupakan wilayah semi-otonom sejak dikembalikan Inggris pada 1997 ke Cina.
Warga Hong Kong menggelar protes besar-besaran selama tujuh bulan terakhir menolak apa yang mereka sebut sebagai intervensi Cina.
Ini terkait upaya pengesahan RUU Ekstradisi di parlemen Hong Kong. RUU itu berisi ketentuan ekstradisi bagi warga Hong Kong ke Cina jika dianggap melanggar aturan di sana.
Meski RUU itu telah dicabut, warga terus menggelar unjuk rasa, yang kerap berakhir dengan bentrok fisik dengan polisi. Warga menuntut penerapan sistem demokrasi penuh di Hong Kong.
Mereka juga meminta investigasi terhadap polisi yang melakukan tindak kekerasan terhadap demonstran. Di bawah Cina, Hong Kong menganut prinsip satu negara dua sistem yaitu Hong Kong berbasis demokrasi dan Cina komunisme.
Xi Jinping telah bertemu dengan Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, pada November 2019. Dia memberikan dukungan penuh kepada Lam untuk melanjutkan tugasnya meskipun warga mendesak Lam mundur.