TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen anti-Islam Belanda Geert Wilders mengatakan ia merencanakan kembali kontes kartun karikatur Nabi Muhammad, setelah membatalkannya tahun lalu.
Wilders mengumumkannya di Twitter pada Sabtu malam, meminta orang untuk mengirim kartun Mohammad mereka.
"Kebebasan berbicara harus menang atas kekerasan dan fatwa Islam", tulis pemimpin partai oposisi terbesar di parlemen Belanda, dikutip dari Reuters, 29 Desember 2019.
Wilders kemudian mengunggah foto kartun yang digambarkan sebagai Nabi Muhammad di Twitter, menyebutnya gambar pemenang kontes. Tidak jelas apakah unggahan ini adalah bagian dari kontes atau sekadar sindiran Wilders.
And the Winner of the Cartoon Contest is:
— Geert Wilders (@geertwilderspvv) December 29, 2019
Wilders membatalkan kontes serupa pada Agustus tahun lalu setelah polisi menangkap seorang pria yang mengancam akan membunuhnya karena kontes ini.
Kontes kartun Muhammad inisiatif Wilders juga mendorong demonstrasi besar-besaran di Pakistan, yang diselenggarakan oleh partai Islam Tehreek-e-Labbaik, yang meminta negara-negara Islam untuk memutuskan semua hubungan dengan Belanda.
Gambar Nabi Muhammad secara dilarang dalam Islam karena penggambaran tentangnya disebut penyembahan berhala. Karikatur Nabi Muhamad dianggap oleh umat Muslim sebagai sesuatu yang menghina.
Pada tahun 2005, surat kabar Denmark Jyllands-Posten menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang memicu demonstrasi di seluruh dunia Muslim serta beberapa upaya untuk membunuh editor atau kartunisnya Kurt Westergaard.
Sepuluh tahun kemudian, sepasang pria bersenjata menewaskan 12 orang di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, yang juga dikenal karena menerbitkan kartun satir Nabi Muhammad.