TEMPO.CO, Abu Dhabi - Peristiwa langka terjadi Uni Emirat Arab pada 4 Februari 2019 saat Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed At-Tayyeb, menandatangani dokumen bersejarah Deklarasi Abu Dhabi.
Deklarasi ini juga disebut sebagai Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan. Pesan dari deklarasi ini adalah umat beragama saling hidup berdampingan dan melawan ekstrimisme dan dampak negatifnya. Penandatanganan ini terjadi dalam forum Pertemuan Persaudaraan Manusia.
Ini merupakan pertemuan keempat Paus dan Imam Al Azhar. Saat di sana, Paus juga menggelar misa di Zayed Sports City, yang dihadiri sekitar 135 ribu orang.
Selama di Uni Emirat Arab, Paus bertemu dengan penguasa Dubai yang juga Wakil Presiden UEA dan menjadi Perdana Menteri UEA, Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum. Lalu Ada Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan.
Paus juga memberikan cinderamata berupa medali dengan gambar pertemuan St. Francis dari Assisi dan Sultan Malek el-Kamel pada 1219.
Sedangkan Putra Mahkota Abu Dhabi memberikan hadiah berupa akta notaris tertanggal 22 Juni 1963 kepada Paus Fransiskus. Ini merupakan dokumen donasi lahan untuk pendirian gereja pertama di UEA.