TEMPO.CO, Jakarta - Nisachol Sawasdiwong, 33, perempuan asal Thailand, tewas terbakar hidup-hidup ketika ponsel milikinya yang sedang mengisi daya meledak dan membakar rumahnya yang terbuat dari kayu. Kejadian ini terjadi pada Kamis malam, 26 Desember 2019, saat Nisachol sedang tidur.
Suami Nisachol, Yothin, segera keluar dari rumah mereka yang berlokasi di Nakhon Si Thammarat, wilayah selatan Thailand, sebelum dia hilang kesadaran akibat kebakaran itu. Sedangkan Nisachol sayangnya pingsan saat berusaha melarikan diri.
Nisachol Sawasdiwong, 33 tahun, tewas terbakar setelah ponsel yang sedang mengisi daya meledak dan menyebabkan kebakaran. Sumber: ViralPress/mirror.co.uk
Tim pemadam kebakaran yang memadamkan api kemudian menemukan jasad Nisachol diantara reruntuhan rumahnya. Suami Nisachol dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya kritis.
Kepolisian setempat sempat menyimpulkan sebuah teori kalau kebakaran itu kemungkinan besar upaya pembunuhan yang dilakukan Yothin pada Nisachol, yang merupakan istri muda Yothin. Akan tetapi, para petugas pemadam kebakaran mengatakan ledakan itu disebabkan sebuah konslet dari sebuah ponsel pintar yang mengisi daya semalaman.
Hasil post morthem menemukan luka-luka Nisachol disebabkan panas yang sangat tinggi.
“Tim investigasi menemukan sebuah konset arus listrik dari sebuah pengisi daya ponsel sebagai penyebab kebakaran. Api meyambar seluruh rumah saat suami istri itu sedang tidur. Hasil otopsi lebih lanjut menemukan si istri ,meninggal karena panas yang tinggi dari api,” kata Chokdee Rakwattanapong, aparat kepolisian dari distrik Tung Yai.
Tim medis mengatakan tengkorak kepala Nisachol mengalami retakan yang cukup besar, dimana dokter menyimpulkan itu disebabkan panas yang meledak. Kepolisian Thailand saat ini menunggu Yothin bangun dari pingsan untuk menggali informasi lebih lanjut.