Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Cara Mengatasi Polusi Udara yang Semakin Parah di India

image-gnews
Seorang pria menggunakan masker melewati polusi udara di New Delhi, 3 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi
Seorang pria menggunakan masker melewati polusi udara di New Delhi, 3 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - India adalah rumah bagi 15 dari 20 kota paling tercemar di dunia, di mana New Delhi dinobatkan sebagai ibu kota dengan polusi udara paling parah, menurut IQ AirVisual, kelompok berbasis di Swiss yang mengumpulkan data kualitas udara secara global, dan Greenpeace.

Kota besar di India utara, termasuk Delhi, sebuah kota metropolitan sekitar 20 juta penduduk, tertutupi oleh selimut tebal polusi udara pada awal musim dingin.

Emisi kendaraan dan industri, debu dari situs bangunan, asap dari pembakaran sampah dan pembakaran ladang tanaman berkontribusi dalam fenomena yang dijuluki "airpocalypse".

Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan otoritas, insinyur, dan perusahaan untuk membantu orang India bernafas lebih sehat, menurut laporan Reuters, yang dikutip 27 Desember 2019.

1. Bar Oksigen di Delhi

Seorang pelanggan menghirup oksigen dicampur dengan aromaterapi di bar oksigen di New Delhi, India, 15 November 2019. [Reuters / Anushree Fadnavis

Penduduk Delhi yang terengah-engah mencari udara segar bisa menuju ke Oxy Pure, sebuah bar yang menawarkan 15 menit udara yang kaya oksigen dengan harga sekitar US$ 7 atau sekitar Rp 98 ribu dalam tujuh rasa berbeda mulai dari lavender dan serai hingga kayu manis dan spearmint.

Tapi bar ini mungkin termasuk menguras kantong karena rata-rata orang Delhi menghabiskan US$ 1,80 atau Rp 25 ribu sehari, menurut penelitian oleh Goldman Sachs dan situs berita IndiaSpend.

2. Udara segar dalam kaleng

Ketika polusi melonjak ke tingkat berbahaya, orang India bisa memesan sendiri kaleng udara segar secara daring.

Beberapa perusahaan, seperti Vitality Air di Kanada dan merek India Pure Himalayan Air, menjual "udara murni" dalam kaleng 10 liter dengan harga antara 550 rupee (Rp 108 ribu) dan 5.400 rupee (Rp 1 juta).

Diperkirakan bahwa rata-rata orang dewasa menghirup dan menghembuskan udara sekitar 8 liter per menit.

3. Pembersih udara portable

Bagi mereka yang tidak ingin terkurung di dalam pada hari-hari yang berkabut, pembersih udara yang dapat dipakai yang disebut AirTamer adalah jawabannya.

Perangkat seberat 50 gram, yang dapat dipakai sebagai kalung, memancarkan ion negatif yang mendorong polutan pergi.

Alat ini dijual seharga hampir 10.000 rupee atau Rp 2 juta di Delhi, sebuah kota yang digambarkan sebagai "kamar gas" oleh menteri utama sendiri, dan di mana dokter mengatakan udara sama buruknya dengan merokok hingga 20 batang sehari.

4. Meriam anti-kabut

Senjata anti-kabut India.[The Indian Express]

Warga Delhi yang sangat menginginkan langit cerah bisa beralih ke meriam anti-kabut, semacam meriam air yang mengeluarkan tetesan air dengan kecepatan tinggi untuk menghilangkan polutan udara.

Berbentuk seperti pengering rambut dan dipasang di belakang truk, meriam dapat menembakan hingga 100 liter air per menit dan menyingkirkan 95% materi partikel kecil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, para kritikus menyebutnya sebagai solusi cepat dengan hasil yang sedikit.

5. Skema pelat ganjil-genap

Sama seperti di Jakarta, Otoritas New Delhi membatasi penggunaan mobil pribadi selama dua minggu pada bulan November dengan skema ganjil-genap. Mobil diizinkan melintas sesuasi dengan hari apakah plat nomornya berakhir dengan angka ganjil atau genap.

Skema itu sedikit membantu, mendorong para pencinta lingkungan untuk menyerukan tindakan segera untuk memerangi polusi udara.

6. Hujan buatan

Pihak berwenang di ibu kota India menganggap penyemaian awan dikembangkan oleh Indian Institute of Technology (IIT) dalam upaya untuk memicu curah hujan dan menurunkan tingkat polusi.

Tetapi rencana itu terhenti karena tidak ada pesawat atau dukungan teknis yang tersedia untuk menyemprot benih.

7. Pembersih udara pinggir jalan

Pembersih udara pinggir jalan di India.[Hindustan Times]

Puluhan pembersih udara raksasa dipasang di persimpangan Delhi yang sibuk untuk memerangi debu di pinggir jalan dan polusi kendaraan.

Pengadilan tinggi India pada bulan November memerintahkan pemerintah federal dan Delhi untuk memasang "menara asap" seperti yang ada di Cina yang dapat bertindak sebagai penyedot debu polusi.

Akan tetapi, para pencinta lingkungan mengatakan alat itu tidak bisa menurunkan partikel kecil yang dapat menembus paru-paru dan memasuki sistem darah.

8. Pembersih udara di Taj Mahal

Dua pembersih udara bergerak dipasang di Taj Mahal pada November ketika kabut beracun menyelimuti mausoleum abad ke-17, yang marmer putihnya berubah menjadi kuning dan hijau karena pelapukan udara kotor di kota Agra yang paling tercemar ke delapan di dunia.

9. Shelter bus anti-polusi

Demi menyediakan udara bersih bagi penumpang, beberapa halte di Delhi ditutupi dengan tirai plastik tebal, yang disebut media lokal "ruang udara segar".

Tetapi banyak yang mengatakan itu sekadar gimmick karena orang-orang harus keluar dalam beberapa menit dan membuat diri mereka terkena kabut asap.

10. Tinta dari polusi

Chakr Innovations, yang dimulai oleh para insinyur IIT, memanfaatkan uap dari generator diesel cadangan yang mengeluarkan asap dengan mengubah jelaga menjadi tinta dan cat.

Teknologi ini dapat menangkap 90% polutan berbahaya.

Perusahaan ini telah menginstal lebih dari 50 perangkat seperti itu di perusahaan dan kantor pemerintahan India serta pengembang real estat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

14 jam lalu

Lenovo
Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

Tablet Lenovo terbaru Tab M11 dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G88 memiliki sertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light untuk kenyamanan menonton


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

5 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

6 hari lalu

Personel pasukan keamanan India berjaga di sebelah kawat berduri yang diletakkan di seberang jalan selama pembatasan setelah pemerintah menghapus status khusus untuk Kashmir, di Srinagar 7 Agustus 2019. [REUTERS / Danish Ismail]
Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

Pasukan elit India MARCO berhasil menyelamatkan Kapal kargo curah Ruen berbendera Malta. Keberhasilan ini membuatnya jadi sorotan


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

8 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.


Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

10 hari lalu

Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com
Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.


India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

11 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa meletakkan sepatu di atas gambar karton Perdana Menteri India Narendra Modi saat protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia , di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara


Motorola Rilis Teaser Ponsel Diduga Moto Edge 50 Pro

12 hari lalu

Logo Motorola. (motorola-fans.com)
Motorola Rilis Teaser Ponsel Diduga Moto Edge 50 Pro

Motorola mengumumkan bahwa mereka bersiap untuk meluncurkan ponsel barunya di India pada 3 April 2024.


Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

13 hari lalu

Alat pemantau polusi udara Birulangit yang dipasang di Telkom University Bandung. Dok. Tel-U
Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)


Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

15 hari lalu

Jet tempur EF-18M Hornet milik Angkatan Udara Spanyol terbang saat Latihan Militer Ocean Sky 2023 untuk pelatihan udara-ke-udara tingkat lanjut di wilayah udara selatan Kepulauan Canary, Spanyol, 25 Oktober 2023. REUTERS/Borja Suarez
Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

Jet tempur buatan India jatuh setelah delapan tahun digunakan. Pilot berhasil selamat dari insiden mematikan itu.


Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

15 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.