TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah roket ditembakkan dari wilayah Jalur Gaza pada Rabu, 25 Desember 2019, saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melakukan kampanye pemilu di Ashkelon, sebuah kota di selatan Israel yang dekat dengan Jalur Gaza. Kejadian ini membuat Netanyahu berlindung sebentar, sebelum melanjutkan lagi kampanyenya.
Dikutip dari reuters.com, militer Israel mengkonfirmasi adanya peluncuran satu roket ke arah Kota Ashkelon, yang berlokasi sekitar 12 kilometer dari bibir pantai Palestina. Roket itu ditembak oleh sebuah sistem pertahanan udara.
Belum ada laporan pihak di Jalur Gaza yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Jalur Gaza dikuasai oleh kelompok Hamas dan beberapa fraksi kecil bersenjata yang pada November lalu baku tembak dengan militer Israel.
Beberapa stasiun televisi di Israel mewartakan Perdana Menteri Netanyahu dikawal dari atas panggung kampanye oleh beberapa orang pengawal. Netanyahu berkampanye agar partainya, Partai Likud tetap berkuasa di Negara Bintang Daud dalam pemilu internal Kamis, 26 Desember 2019.
Penyerangan langsung terhadap Netanyahu sebelumnya juga terjadi pada September 2019. Ketika itu, Netanyahu muncul di Kota Ashdod, namun langsung dikacaukan oleh suara sirine serangan roket.
Perdana Menteri Netanyahu diproyeksi kembali mempertahankan posisinya sebagai Ketua Partai Likud. Namun dia bakal menghadapi persaingan yang ketat dalam pemilu Maret 2020 mendatang, yakni pemilu ketiga Isreal yang dilakukan dalam tempo satu tahun.
Pemilu Israel dilakukan sampai tiga dalam setahun karena Netanyahu dan rivalnya, Benny Gantz gagal mendapatkan suara mayoritas di dua pemilu sebelumnya. Sekarang ini, Netanyahu sedang menghadapi serangan dugaan korupsi, namun dia menyangkalnya.