TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Penuntut di Tokyo menahan anggota parlemen Jepang dari Partai Liberal Demokrat, Tsukasa Akimoto pada Rabu, 25 Desember 2019. Penahanan dilakukan atas dugaan Akimoto telah menerima uang suap dari sebuah perusahaan Cina yang tertarik membangun sebuah kasino atau area perjudian di Jepang.
Dikutip dari reuters.com, Akimoto juga pernah menjabat sebagai wakil menteri senior di Kabinet Jepang hingga Oktober 2018. Dalam jabatan pemerintahan itu, Akimoto bertugas mengawasi kebijakan pemerintah dalam membuka kasino yang merupakan bagian dari rencana Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menstimulasi perekonomian dan pariwisata Jepang.
Tsukasa Akimoto, anggota parlemen yang diduga menerima suap. Sumber: scmp.com
Kantor Akimoto digeledah jaksa penuntut pada akhir pekan lalu. Akimoto berulang kali menyangkal lewat Twitter kalau dia telah melakukan kesalahan.
Kantor tempat Akimoto bertugas meyakinkan pihaknya belum mendengar kabar apapun soal penahanan tersebut. Sejumlah jaksa penuntut di Tokyo menolak berkomentar.
Juru bicara utama Pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan pihaknya belum mengetahui soal penahanan Akimoto itu. Dia hanya menekankan Pemerintah Jepang ingin segera mengintegrasikan beberapa resort secepatnya.
Penahanan Akimoto telah menarik kritik dari kubu yang menentang kasino. Area perjudian di Jepang tidak populer, kendati begitu pemerintah Jepang tetap mendorong agar kawasan ini tetap berdiri dan bisa beroperasi awal tahun 2020-an.
Pemerintah Jepang melihat kasino sebagai jangkar untuk mengintegrasikan beberapa resort, termasuk tempat perbelanjaan dan hotel-hotel. Kasino juga ditujukan untuk mendorong perekonomian lokal, pariwisata dan revenue pajak.