TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump menghabiskan pagi sehari sebelum Natal dengan mengeluh bahwa Demokrat telah memperlakukannya dengan tidak adil selama penyelidikan pemakzulan. Dia bersikeras bahwa para pemimpin Republik di Senat dipaksa menjalankan persidangan.
"Terserah kepada Mitch McConnell, dan kami memiliki mayoritas dan sekarang mereka ingin McConnell melakukan hal-hal menyenangkan untuk mereka," kata Trump tentang Senator Mitch McConnell, pemimpin mayoritas Senat sekutu politik Trimp, selama sambutan kepada wartawan di Mar-a-Lago, dikutip dari New York Times, 25 Desember 2019.
Anggota parlemen di Capitol Hill terjebak dalam perselisihan mengenai prosedur yang akan mengatur persidangan pemakzulan Senat, dengan Demokrat bersikeras bahwa itu harus mencakup kesaksian dari para saksi, keputusan yang menurut McConnell dan Republik lainnya adalah prematur.
Trump telah mengatakan di masa lalu bahwa ia berhasrat Partai Republik agar melakukan pembelaan yang kuat atas tindakannya selama persidangan yang akan mencakup saksi.
Tetapi sekutunya dari Partai Republik di Senat telah menyatakan keraguan itu akan menciptakan pengadilan seperti sirkus. Dalam sambutannya pada hari Selasa, Trump tampaknya bersedia menerima apa pun yang diputuskan oleh McConnell.
"Dia pria yang sangat cerdas, pria yang sangat baik, pria yang sangat adil," kata Trump. Dia mengkritik Demokrat karena mencoba mempengaruhi proses Senat. "Mereka memperlakukan kami dengan sangat tidak adil, dan sekarang mereka menginginkan keadilan di Senat," katanya.
Trump mengecam Ketua DPR Nancy Pelosi, mengatakan bahwa dia membenci semua orang yang memilihnhya dan Partai Republik. Trump juga menyerang anggota DPR Adam B. Schiff dari California, ketua Komite Intelijen DPR yang menatur investigasi pemakzulan, yang disebut Trump sebagai politisi yang sakit dan korup.
Seorang juru bicara untuk Pelosi menyebut komentar presiden sebagai proyeksi. Ketua DPR mengatakan pada hari Senin di Twitter bahwa DPR tidak dapat mengambil langkah-langkah akhir untuk mengirim pasal pemakzulan ke Senat sampai senator memutuskan bagaimana persidangan akan dilakukan, termasuk keputusan tentang apakah saksi akan dipanggil.
"Presiden Trump memblokir saksi dan dokumennya sendiri dari DPR, dan dari orang-orang Amerika, tentang keluhan palsu tentang proses DPR," tweet Pelosi. "Apa alasannya sekarang?"
Dalam surat yang baru-baru ini dikirim ke kaukus Demokrat yang mempromosikan kerja legislatif tahun lalu, dia menegaskan bahwa DPR tidak akan menunjuk manajer sampai Senat mempresentasikan aturan untuk persidangan pemakzulan.
"Kami mengatakan kepada Presiden Trump, jika Anda begitu yakin bahwa Anda tidak melakukan kesalahan, lalu mengapa Anda tidak akan membiarkan orang-orang Anda bersaksi? Jika Anda tidak melakukan kesalahan, Tuan Presiden, mengapa Anda tampak sangat ingin menghindari kebenaran, untuk menyembunyikan kebenaran?" kata Senator Chuck Schumer dari New York, pemimpin Demokrat, mengatakan pada hari Senin.
Schumer juga menuntut lebih banyak dokumen pemerintah internal sebelum pengadilan pemakzulan, yang menyebut email yang baru dirilis yang menunjukkan bahwa bantuan militer ke Ukraina ditangguhkan 90 menit setelah Trump meminta bantuan dari Presiden Ukraina seperti sebuah ledakan.
Komentar presiden kepada wartawan pada Selasa pagi datang setelah memuji pasukan selama panggilan video ke lima unit militer yang dikerahkan di pangkalan di seluruh dunia. Trump mengucapkan Selamat Natal kepada mereka dan berharap setiap anggota militer AS akan merasakan rasa terima kasih yang luar biasa dari bangsa.