TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Parlemen India dari Partai Kongres YSR (YSRCP) menjilat sepatu bot polisi untuk memprotes pernyataan pemimpin oposisi dari Partai Telugu Desam (TDP) J.C. Diwakar Reddy terhadap polisi.
Gorantla Madhav, anggota Lok Sabha dari Hindupur Andhra Pradesh, mengejutkan orang-orang dengan menjilati sepatu bot itu saat membela polisi pada konferensi pers pada Jumat, dikutip dari Gulfnews, 23 Desember 2019.
Madhav, yang juga merupakan mantan pejabat polisi, bereaksi terhadap tuduhan yang dilontarkan Diwakar Reddy bahwa polisi di bawah pemerintahan YSRCP adalah partisan. Mantan anggota parlemen itu juga menyatakan bahwa jika TDP kembali berkuasa, ia akan memiliki polisi yang akan "menjilat sepatu bot kami".
Pemimpin YSRCP mengecam Reddy dan meminta permohonan maaf darinya. Dia mengklaim bahwa komentar serupa oleh pemimpin TDP telah mendorongnya untuk terjun ke dunia politik tahun lalu.
Madhav berkata jika Kepala Menteri Y.S. Jagan Mohan Reddy mengizinkannya, ia akan mengundurkan diri sebagai anggota parlemen dan bergabung dengan kepolisian lagi.
"Personel polisi tidak ada di sana untuk menjilat sepatu siapa pun. Mereka bekerja dengan dedikasi untuk memberikan keamanan sepanjang waktu kepada orang-orang," katanya.
#WATCH: YSR Congress party MP Gorantla Madhav kisses the shoe of a policeman in Anantpuram in protest against TDP's JC Diwakar Reddy's remarks on police. According to reports Diwakar Reddy had earlier said 'will make cops lick my boots after TDP returns' #AndhraPradesh (20.12) pic.twitter.com/VI9sMdyl0N
— ANI (@ANI) December 21, 2019
Madhav telah mengundurkan diri sebagai inspektur polisi pada Desember tahun lalu ketika Diwakar Reddy, yang saat itu anggota parlemen dari Anantapur, telah membuat komentar tentang perilaku polisi selama insiden Ashram Prabhodananda Swamy di distrik Anantapur.
Seorang penduduk desa tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan oleh tahanan ashram terhadap penduduk desa selama prosesi perendaman Ganesh di desa Chinna Polamada di distrik tersebut. Ashram telah menuntut polisi karena penanganan dalam kasus ini.
Asosiasi Petugas Kepolisian Distrik Anantapur juga menuntut permintaan maaf tanpa syarat dari Reddy atas komentarnya, dikutip dari The Week India.
Namun, pengguna media sosial menyebut tindakan Madhav sebagai melodramatik. Di Twitter, video Madhav mencium sepatu bot polisi dianggap netizen India cari perhatian dan terlalu banyak menonton film.