TEMPO.CO, Jakarta - Seorang miliarder Jerman mengundang warga Selandia Baru untuk berlibur bersamanya di pulau pribadinya di Pulau Utara Selandia Baru.
Warga negara Jerman, Karl Reipen mencari 10 orang, yang berusia di atas 70 tahun, yang tertarik untuk bergabung dalam liburan bersama di Estate Awakino miliknya di pantai barat di Waikato selatan.
Iklan, yang diterbitkan dua kali di surat kabar NZ Herald minggu lalu, merinci manfaat yang akan dinikmati oleh kandidat yang berhasil.
"Mereka bisa tinggal di rumah yang bisa ditempati dua orang dan berbagi anggur yang bagus untuk pertemuan sosial dan makan malam. Jika Anda tertarik untuk hidup bersama sekelompok orang yang menarik, itu bisa menjadi kehidupan baru bagi Anda," kata iklan itu, dikutip dari Stuff.co.nz, 21 Desember 2019.
"Anda bisa menikmati jalan-jalan, memancing, berbelanja, berkayak, mengamati burung, berenang, atau memandangi binatang-binatang yang baik."
Karl Reipen, seorang warga negara Jerman yang kaya raya, telah memiliki properti dan investasi di Taranaki selama 20 tahun terakhir.[Stuff.co.nz]
Iklan itu juga menyatakan mereka bisa membawa kuda mereka sendiri dan menggunakan arena indoor.
Iklan yang ditulis dengan sudut pandang orang pertama itu menceritakan bagaimana seseorang dengan latar belakang bisnis internasional, datang untuk tinggal di daerah tersebut setelah menemukan pertanian yang indah ketika mengunjungi Selandia Baru pada tahun 2000.
"Tapi saya memiliki banyak pekerjaan dan butuh 10 tahun untuk membawan saya pada saat sekarang ini. Waktu sekarang di mana semuanya selesai dan saya ingin berbagi 'surga' dengan orang-orang baik," tulis narasi di iklan.
Mereka yang tertarik untuk pindah ke daerah pedesaan, dengan pemandangan Laut Tasman, harus merasa nyaman dengan isolasi. Kota New Plymouth berjarak 90 menit berkendara ke selatan, sedangkan Hamilton 90 menit ke utara.
Konsep hidup bersama adalah bab terakhir dalam sejarah Reipen yang penuh warna di Taranaki, di mana ia memiliki minat dan kepentingan komersial sejak tahun 2000.
Reipen, yang meraup untung menjual kopi kaleng, mengatakan kepada Taranaki Daily News pada 2003 bahwa merupakan impian masa kecilnya untuk memiliki pertanian dan mengubahnya menjadi kawasan bintang lima.
Awakino Estate miliknya kini dilengkapi dengan pusat berkuda dalam ruangan, istal, pengolahan anggur, dan beberapa rumah.
Pada Oktober 2000, Reipen memperoleh izin berdasarkan Undang-Undang Investasi Luar Negeri untuk membeli perkebunan Pioi Station di Fraser Smith Rd.
Pada bulan April tahun berikutnya, izin lebih lanjut diberikan kepada Awakino Fortune Limited, sebuah perusahaan yang 100 persen dimiliki oleh Jerman, untuk mengakuisisi Awakino Heads, sebuah properti yang berdampingan di jalan yang sama. Properti gabungan itu kemudian disebut Awakino Estate.
Dalam dua keputusannya, Komisi Investasi Luar Negeri (OIO), yang memberi izin kepada warga asing untuk membeli properti di Selandia Baru, mengatakan puas bahwa Reipen memiliki pengalaman bisnis dan kecerdasan yang signifikan dan berkomitmen secara finansial untuk investasi tersebut.