TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Kristen Evangelis yang didirikan mendiang Pendeta Billy Graham, Christianity Today, mendukung pemakzulan Trump sekaligus mengkritik moral Donald Trump dalam editorialnya.
Pemimpin redaksi Christianity Today menerbitkan argumen dalam editorialnya untuk pemakzulan Trump pada hari Kamis, karena catatan moral buruk Trump, dikutip dari situs Christianity Today, 21 Desember 2019.
"Yang mengatakan, kami merasa perlu dari waktu ke waktu untuk membuat pendapat kami sendiri tentang masalah politik jelas - selalu, seperti Graham mendorong kami, melakukannya dengan keyakinan dan cinta. Kami mencintai dan berdoa untuk presiden kami, karena kami mencintai dan berdoa untuk para pemimpin (serta warga negara) di kedua sisi lorong politik," tulis pemimpin redaksi Mark Galli dalam editorial Christianity Today.
"Presiden Amerika Serikat berusaha menggunakan kekuatan politiknya untuk memaksa pemimpin asing untuk melecehkan dan mendiskreditkan salah satu lawan politik presiden. Itu bukan hanya pelanggaran Konstitusi; lebih penting lagi, ini sangat tidak bermoral," katanya.
Pastor berdoa untuk Trump di depan para hadirin di Virginia.[REUTERS]
CT juga menulis tentang perilaku Trump yang tidak bermoral dalam bisnis dan hubungannya dengan perempuan, serta mengecam isi Twitter-nya yang penuh pembunuhan karakter, kebohongan, dan fitnah.
"Itu adalah adalah contoh sempurna dari seorang manusia yang kehilangan moral dan bingung," tambahnya.
Christianity Today juga memperingatkan Evangelis yang mendukung Trump bahwa dukungan mereka akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan dan Juru Selamat.
Editorial Christianity Today mengakhiri dengan kesimpulan bahwa dukungan terhadap Trump akan mempertaruhkan agama Kristen Evangelis dan pada pemahaman dunia akan Injil.