TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim investigasi menduga sekolah balet paling bergengsi di Wina, Austria, Akademi Vienna State Opera, telah memperlakukan tidak manusiawi murid-muridnya, bahkan meminta mereka untuk merokok agar tetap langsing. Komisi penyidik yang didukung oleh pemerintah menemukan kesejahteraan para pekerja di sekolah itu juga telah diabaikan.
Dikutip dari edition.cnn.com, menjawab tuduhan itu Akademi Vienna State Opera mengatakan pihaknya sudah memangkas sejumlah pertunjukan yang diperagakan oleh para murid. Akademi Vienna State Opera akan mempelajari lebih dalam laporan tim penyidik sebelum memberikan lebih banyak jawaban ke publik.
Skandal terakhir di Akademi Vienna State Opera terjadi pada April 2019 ketika surat kabar Falter mempublikasi laporan dugaan adanya kekerasan fisik dan mental yang dialami para murid, termasuk diantaranya kekerasan seksual. Media mingguan investigasi Austria itu mewartakan sejumlah penari berusia 11 tahun-an ditendang dan sering kali mengalami tekanan agar mengurangi berat badan.
Akademi Vienna State Opera mengakui ada beberapa penarinya yang mengalami penganiayaan. Direktur Akademi Vienna State Opera, Dominique Meyer mengatakan pihaknya sudah memecat seorang guru setelah investigasi dilakukan. Saat ini pihaknya menginginkan detail investigasi untuk membuktikan rangkaian tuduhan yang diarahkan pada pihaknya.
Laporan investigasi menyebut para murid yang umumnya anak-anak dan remaja, merasa tidak mendapatkan perlindungan terhadap diskriminasi, adanya pengabaian dan gangguan kesehatan. Adanya komentar-komentar memalukan, persyaratan estetika dan komunikasi yang kurang berkembang.
Muncul pula dugaan beberapa penari muda diminta merokok demi mengurangi berat badan dan dipanggil dengan nama pertama serta ukuran baju. Kesimpulan laporan investigasi menyebut ketika para murid mulai memperlihatkan gejala gangguan makan, pihak sekolah tanpa ragu melarang mereka untuk ikut latihan.