TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bayi yang baru lahir meninggal setelah dokter gagal memegangnya ketika ibunya mendorongnya keluar dalam sebuah proses kelahiran. Kejadian ini kabar duka bagi Claudio Mondrago, ayah bayi itu, terlebih dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri tragedi itu.
Dikutip dari mirror.co.uk, kejadian ini terjadi pada Kamis sore 12 Desember 2019 di klinik bersalin Sanatorio Pronto di Gualeguaychu, Argentina. Ibu bayi tersebut diketahui bernama Stefania dan putra mereka yang meninggal itu dinamai Valentino. Sebuah investigasi dilakukan untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini yang terjadi di sebuah rumah sakit di Kota Gualeguaychu, Argentina.
Tak lama setelah musibah bayi itu terjatuh, dia langsung dikirim ke rumah sakit khusus dekat Kota Parana. Namun dia dinyatakan sudah meninggal sebelum bayi itu sampai ke rumah sakit tersebut.
“Istri saya perempuan bekerja dan ini anak pertama kami. Mereka (dokter dan perawat) meminta istri saya mengejan supaya bayi kami bisa keluar. Bayi itu keluar cukup cepat dan tak ada seorang pun yang menangkapnya. Bayi itu jatuh ke lantai,” kata Mondrago, 29 tahun.
Mondrago menceritakan bidan yang membantu persalinan tidak punya cukup waktu untuk menangkap bayinya yang meluncur cepat. Bayi itu diambil ketika dalam posisi sudah terjatuh ke lantai. Bayi malang itu dimasukkan ke inkubator, lalu segera dikirim ke rumah sakit yang lebih besar.
Investigasi yang dipimpin oleh seorang jaksa penuntut akan menentukan apakah kematian bayi itu akibat kelalaian medis dan apakah ada orang yang harus dituntut secara hukum akibat musibah ini. Hasil otopsy memperlihatkan bayi itu meninggal karena luka di kepala yang muncul karena terjatuh.