TEMPO.CO, Sydney – Petugas pemadam kebakaran di Australia merasa kewalahan dengan jumlah titik api yang menyebar di negara bagian New South Wales, Australia.
Ada sekitar seratus titik api yang membakar lahan semak dan hutan. Kondisi ini diperkirakan bakal semakin parah pada akhir pekan ini.
“Orang-orang seharusnya tidak berilusi. Kami tidak mampu mengatasi ini kebakaran ini terutama cuaca akan memburuk pada akhir pekan,” kata Rob Rogers, deputi komisioner Layanan Pemadam Kebakaran Daerah NSW, seperti dilansir Channel 9 dan dikutip Reuters pada Selasa, 17 Desember 2019.
Rogers mengatakan,”Warga harus bersiap-siap di kawasan itu untuk mengantisipasi hal yang akan datang.”
Saat ini para petugas pemadam kebakaran berjuang keras memadamkan sekitar 120 titik api yang menyebar di NSW. Ada area sepanjang 60 kilometer di Sydney barat laut yang terus terbakar sejak November.
Kebakaran ini telah menewaskan enam orang, menghancurkan lebih dari 680 rumah dan melumat sekitar 1.2 juta hektar lahan semak.
Kebakaran juga terjadi di Western Australia meski cuaca dingin berhasil meredam penyebaran api.
Media 9 News melansir kebakaran di New South Wales diperkirakan bakal semakin memburuk. Ada sejumlah titik yang menjadi perhatian yaitu kebakaran besar di area Gospers Mountain, Hawkesbury dan Blue Mountain.
Api yang terus membesar di sekitar Sydney mengancam kota berpenduduk sekitar lima juta orang. Asap dan debu dari kebakaran semak mengepul di kota yang selama ini dikenal sebagai kota berlangit cerah dan pelabuhan berair biru.
Sejak beberapa pekan terakhir, langit di Kota Sydney menjadi oranye dan mengaburkan pandangan mata. Ini memaksa warga ke luar rumah dengan mengenakan masker. Level udara semakin memburuk dan tidak pernah terjadi sebelumnya.
Kebakaran lahan ini sebenarnya kerap terjadi di Australia. Namun, kebakaran lahan belum pernah terjadi separah ini. Para ahli mengatakan kebakaran lahan ini dipicu oleh perubahan iklim, yang membuat lahan semak menjadi sangat kering.
Ini membuat Perdana Menteri Scott Morrison, yang berasal dari Partai Konservatif Australia, menjadi sasaran kritik berbagai pihak.
Warga menilai pemerintah tidak melakukan hal yang besar untuk mengatasi kebakaran lahan, yang terjadi sejak November 2019.
“Ini bisnis seperti biasa. Tidak berhasil. Kita perlu menggelar pertemuan bersama untuk melibatkan semua lembaga,” kata Peter Dunn, bekas komisioner di Otoritas Layanan Darurat Australia.