Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Dihukum karena Mengundurkan diri dari Militer Cina

image-gnews
Tentara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) berbaris dalam formasi melewati Lapangan Tiananmen saat latihan sebelum parade militer memperingati ke-70 tahun pendirian Republik Rakyat Cina, pada Hari Nasional Cina di Beijing, Cina 1 Oktober 2019.[REUTERS / Thomas Peter]
Tentara Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) berbaris dalam formasi melewati Lapangan Tiananmen saat latihan sebelum parade militer memperingati ke-70 tahun pendirian Republik Rakyat Cina, pada Hari Nasional Cina di Beijing, Cina 1 Oktober 2019.[REUTERS / Thomas Peter]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota militer Cina, Tentara Pembebasan Cina (PLA), dihukum karena keluar dari angkatan bersenjata.

Seorang mahasiswa dari Provinsi Hainan bernama Zhang Moukang, dihukum dua tahun dengan dilarang berpergian ke luar negeri; berpergian di Cina dengan pesawat, kereta, atau bus; membeli real estat; mendapat pinjaman atau asuransi; membuka bisnis; dan dilarang mendaftar atau belajar di perguruan tinggi atau sekolah menengah.

Dikutip dari CNN, 17 Desember 2019, cerita Zhang diunggah di situs web bahasa Inggris Tentara Rakyat Pembebasan, yang merinci hukuman yang dijatuhkan kepada Zhang setelah dia memberi tahu PLA bahwa dia tidak lagi ingin melayani ketentaraan lagi.

Zhang, yang usianya tidak diungkapkan, tidak akan diizinkan mendapatkan pekerjaan pemerintah seumur hidup, bahkan sebagai pekerja kontrak pemerintah. Larangan ini termasuk dilarang bekerja di perusahaan negara.

Zhang juga didenda US$ 4.000 (Rp 56 juta) ditambah kompensasi kepada militer sebesar US$ 3.750 (Rp 52,5 juta) untuk biaya yang dikeluarkan selama masa singkatnya sebagai seorang prajurit, termasuk pemeriksaan politik, pemeriksaan medis, biaya perjalanan dan hidup, serta tempat tidur dan pakaian.

Bukan hanya itu, Zhang juga akan menghadapi rasa malu di depan umum karena tindakan dan hukumannya akan dipublikasikan ke masyarakat melalui jaringan, televisi, surat kabar, dan media sosial.

Tentara Pembebasan Rakyat menunjukkan aksinya menggunakan pedang saat tampil sehari sebelum ulang tahun ke-21 kembalinya kota ke kedaulatan Cina dari pemerintahan Inggris, di pangkalan udara, di Hong Kong, Cina, Sabtu, 30 Juni 2018. AP.

Kasus Zhang mungkin jarang, tetapi tidak unik. Ditemukan setidaknya puluhan kasus mantan prajurit yang dihukum seperti ini selama beberapa tahun terakhir.

"Beijing mungkin menggunakan kasus ini untuk membuat pembelajaran dan mempublikasikannya dengan cara yang menjangkau masyarakat yang lebih luas," kata Adam Ni, editor China Neican dan peneliti China di Departemen Studi Keamanan dan Kriminologi di Universitas Macquarie di Australia.

Ni menambahkan bahwa ini adalah contoh dari beberapa ketegangan yang dihadapi PLA. Di satu sisi PLA perlu mempropagandakan citra yang baik, dan di sisi lain perlu menghalangi apa yang dianggap sebagai perilaku buruk dan pembangkangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer Cina secara teknis didasarkan pada wajib militer, tetapi itu adalah persyaratan yang jarang diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir karena banyak sukarelawan yang maju untuk mengisi posisi dalam seiring modernisasi pasukan yang cepat.

Modernisasi itu membutuhkan lebih sedikit, tetapi lebih banyak taruna berpendidikan. Jadi pasukan telah melakukan perampingan, menekankan sukarelawan yang mahir secara teknis atas wajib militer yang cenderung berasal dari daerah yang lebih miskin dengan pendidikan rendah. Namun, hal ini menimbulkan masalah tersendiri.

Dalam China Power Report 2019, Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) mencatat meningkatnya penentangan yang dihadapi oleh PLA.

"Layanan militer mungkin akan tetap menjadi pilihan karier yang kurang menarik jika ekonomi Cina tetap sehat," katanya. "Meskipun pemuda Cina tetap tertarik pada bidang karir, minat tidak meluas."

Laporan DIA mencatat bahwa Beijing ingin menumbuhkan personel militer tipe baru untuk mempertahankan bakat dan mengembangkan personel yang dapat memenuhi tuntutan perang modern.

Sebuah laporan dari kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah pada Juli mengatakan PLA lebih suka merekrut mahasiswa dan lulusan terpelajar.

Militer Cina modern bukanlah kehidupan yang diinginkannya, menurut laporan di China Military Online.

Setelah bergabung dengan militer pada bulan September, Zhang memantapkan diri berhenti dan pada akhir November dikeluarkan dari PLA.

"Zhang Moukang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan militer Cina karena takut kesulitan dan kelelahan," kata laporan itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

1 hari lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

2 hari lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.
3 Pesan Jokowi ke Menlu Cina, dari Soal Ekonomi hingga Situasi di Timur Tengah

Presiden Jokowi menyampaikan tiga pesan saat bertemu Menlu Cina Wang Yi di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini.


Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Jakarta usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sampaikan 3 Pesan dalam Pertemuan dengan Menlu Cina Wang Yi

Jokowi menyoroti bidang perdagangan Indonesia-Cina terus meningkat sebesar 127 miliar USD.


Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Istana Kepresidenan Jakarta untuk kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis pagi, 18 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Cina Wang Yi di Istana

Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, di Istana Kepresidenan Jakarta.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

3 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

3 hari lalu

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat menuju pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit) di Brebes, Jawa Tengah, 22 Juni 2017. Kemacetan tersebut terjadi akibat penutupan ruas jalan tol fungsional Brebes-Batang pada malam hari dan seluruh kendaraan diarahkan ke Brexit. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemacetan Mudik Juga Terjadi di Cina, Ingat Tragedi Brexit Lebaran 2016 yang Tewaskan 12 orang

Kemacetan saat mudik Lebaran tahun ini tidak separah tragedi Brexit 2016 yang Menewaskan 18 Orang atau macet parah di Beijing dan Pakistan.


Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi berjabat tangan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, disaksikan antara lain Menlu Retno Marsudi sebelum sesi foto di Diaoyutai State Guesthouse di Beijing, 20 November 2023. REUTERS/Florence Lo/Poo
Cina Puji Iran, Percaya Teheran Mampu Tangani Situasi dengan Israel

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi membahas situasi di Timur Tengah dengan timpalannya dari Iran, Hossein Amir-Abdollahian, di tengah ketegangan meningkat dengan Israel.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.