TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan televisi pemerintah Cina pada Ahad membatalkan siaran langsung pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris setelah bintang Arsenal Mesut Ozil mengecam pemerintah Cina karena menganiaya minoritas Muslim Uighur.
Pertandingan antara Arsenal dan Manchester United, tidak disiarkan karena komentar pemain Jerman asal Turki itu di Twitter pada Jumat. Ozil menyesalkan kurangnya aksi dan persatuan di antara umat Islam untuk menghadapi persekusi Muslim Uighur di Cina, menurut sebuah laporan. oleh The Global Times, dikutip dari Yeni Safak, 17 Desember 2019.
Sebaliknya, China Central Television (CCTV) memilih untuk menyiarkan pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.
Tweet Ozil pada 13 Desember yang menanyakan "di mana umat Islam?", ditulis di atas latar belakang bendera Uighur berwarna biru, menyesalkan kurangnya persatuan di antara umat Muslim terhadap nasib Uighur yang menghadapi penganiayaan dan penyiksaan dari pemerintah Beijing.
Media pemerintah Cina menggambarkan komentar Ozil keliru dan telah mengecewakan penggemar sepak bola Cina.
#HayrlCumalarDouTürkistan pic.twitter.com/dJgeK4KSIk
— Mesut Özil (@MesutOzil1088) December 13, 2019
Mesut Ozil bertanya-tanya mengapa media Barat diam soal Uighur dan mengutip kata-kata Imam Ali, mengatakan bahwa jika seseorang tidak dapat menghentikan ketidakadilan, maka setidaknya seseorang harus menyebarkan berita tentang hal itu.
Bintang sepak bola itu juga menyerukan agar lebih banyak persatuan di antara umat Islam dan untuk menentang kebijakan asimilasi Cina dan apa yang disebut Beijing "kamp pendidikan ulang" untuk Uighur.
Menanggapi pernyataan Ozil, Arsenal mengeluarkan pernyataan pada Sabtu yang menjauhkan diri dari pernyataan Ozil.
Arsenal merilis pernyataan di Weibo, situs media sosial Cina yang populer, serta platform lain terkait pandangan Mesut Ozil.
"Mengenai komentar yang dibuat oleh Mesut Özil di media sosial, Arsenal harus membuat pernyataan yang jelas," tulisnya. "Konten yang diterbitkan adalah pendapat pribadi Mesut Ozil. Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan dirinya dalam politik."