TEMPO.CO, Jakarta - Swedia mengapresiasi peran Kementerian Luar Negeri yang mempromosikan peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan Dunia. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Negara Urusan Luar Negeri untuk PM Swedia, Karin Wallensteen dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri RI di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri ke-14 Asia-Europe Meeting (ASEM) di Madrid, Senin, 16 Desember 2019.
“Indonesia baru saja mengadakan dialog dengan para perempuan Afghanistan baik dari pedesaan dan perkotaan untuk meningkatkan kapasitas mereka.. dan ini akan terus dilanjutkan,” kata Retno.
Penekanan yang berbeda dalam pelatihan perempuan dari pedesaan dan perkotaan dari Afghanistan disambut positif oleh Swedia. Kedua negara sepakat untuk terus tingkatkan kerjasama dalam meningkatkan peran perempuan dalam perdamaian dan keamanan termasuk kemungkinan kolaborasi jaringan mediator perempuan antar kedua kawasan.
Pada kesempatan pertemuan tersebut, Indonesia dan Swedia juga setuju untuk memanfaatkan momentum perayaan 70 tahun hubungan bilateral RI-Swedia pada tahun 2020 guna meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Kedua negara mendiskusikan kemungkinan kunjungan Perdana Menteri Swedia ke Indonesia untuk memanfaatkan momentum baik tersebut.
Selain itu, kedua negara juga membahas kemungkinan kolaborasi penanggulangan isu terorisme pada saat Keketuaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB pada Agustus 2020 mendatang. Kedua Menteri Luar Negeri juga membahas mengenai peran perempuan dalam penciptaan perdamaian dunia.
Swedia merupakan salah satu mitra terbesar Indonesia di Eropa dan di kawasan Nordik. Peningkatan arus wisatawan dan kehadiran puluhan perusahaan Swedia di Indonesia telah berkontribusi dalam proses alih teknologi dan penciptaan lapangan kerja bagi ribuan tenaga trampil Indonesia.