TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis lingkungan muda dari Swedia, Greta Thunberg, membalas sindiran Presiden Donald Trump setelah dia dinobatkan sebagai Person of The Year majalah TIME.
Presiden Donald Trump pada hari Kamis secara terbuka mengejek remaja berusia 16 tahun tersebut, dengan menyebutnya memiliki masalah mengendalikan amarah, dikutip dari CNN, 13 Desember 2019.
Thunberg, yang dinamai Person of the Year majalah Time awal pekan ini, dengan keras memarahi para pemimpin dunia karena tidak melakukan cukup banyak untuk memerangi krisis iklim di Majelis Umum PBB pada bulan September. Dia juga secara terbuka dirinya diagnosis Asperger, menyebutnya sebagai "kekuatan super" yang membantu kegiatan aktivismenya.
"Sungguh konyol. Greta harus mengatasi masalah Anger Management-nya, lalu pergi ke film jadul yang bagus bersama seorang teman! Santai Greta, Santai!" Trump menulis pada Kamis pagi, menanggapi tweet yang memberi selamat kepada Thunberg.
Tak lama kemudian, Greta Thunberg membalas dengan mengubah bio Twitter-nya.
"Seorang remaja yang sedang berupaya mengatasi masalah pengendalian amarahnya,. Saat ini sedang santai dan menonton film kuno yang bagus dengan seorang teman," tulis bio Twitter terbaru Greta, dikutip dari New York Times.
Foto bio Twitter Greta Thunberg setelah diejek Donald Trump.[Twitter Greta Thunberg]
Saling ejek pada hari Kamis bukanlah pertikaian pertama antara Trump dan Thunberg, yang pemerintahannya telah mengindahkan laporan tentang perubahan iklim dan mengeluarkan peraturan kontra-iklim.
Setelah dia menyampaikan pidato di PBB pada bulan September, Greta Thunberg memicu kritikan dari Trump. Trump men-tweet video pidatonya dengan pesan yang tampaknya sarkastik: "Dia tampak seperti gadis muda yang sangat bahagia menantikan masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat!"
Waktu itu, Thunberg juga mengubah biografinya di Twitter, menggambarkan dirinya sebagai "seorang gadis muda yang sangat bahagia menantikan masa depan yang cerah dan indah."
Dia juga menghadapi kritikan dari pihak lain. Fox News meminta maaf pada bulan September setelah seorang pakar menyebut Greta Thunberg sebagai "anak Swedia yang sakit mental" pada salah satu programnya.