Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Protes RUU Kewarganegaraan India Ricuh, Dua Orang Tewas

image-gnews
Demonstran membakar salinan Rancangan Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan, sebuah undang-undang yang berupaya memberikan kewarganegaraan kepada minoritas agama yang dianiaya di negara-negara Muslim tetangga, selama protes di New Delhi, India, 12 Desember 2019. [REUTERS / Anushree Fadnavis]
Demonstran membakar salinan Rancangan Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan, sebuah undang-undang yang berupaya memberikan kewarganegaraan kepada minoritas agama yang dianiaya di negara-negara Muslim tetangga, selama protes di New Delhi, India, 12 Desember 2019. [REUTERS / Anushree Fadnavis]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang tewas dan 11 lain terluka akibat peluru setelah demonstrasi menolak RUU Kewarganegaraan India berakhir ricuh pada Kamis.

Polisi di kota utama Guwahati di Assam menembakkan peluru dan gas air mata ketika kelompok-kelompok pengunjuk rasa, beberapa berjumlah ratusan, berdemonstrasi di jalan-jalan, menentang jam malam yang diberlakukan pada hari Rabu, menurut laporan Reuters, 13 Desember 2019.

Ramen Talukdar, pengawas Rumah Sakit Gauhati Medical College, mengatakan dua orang tewas akibat luka tembak dan 11 lainnya luka-luka, juga karena luka tembak.

Pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan RUU Amendemen Kewarganegaraan, yang disetujui oleh parlemen pada hari Rabu, dimaksudkan untuk melindungi minoritas dari Bangladesh, Pakistan dan Afganistan.

Undang-undang tersebut berupaya memberikan kewarganegaraan India kepada umat Buddha, Kristen, Hindu, Jain, Parsis, dan Sikh yang melarikan diri dari ketiga negara sebelum 2015.

Tetapi ribuan pengunjuk rasa di negara bagian Assam, yang berbatasan dengan Bangladesh, mengatakan tindakan itu akan membuka wilayah itu terhadap banjir migran asing.

Yang lain mengatakan masalah yang lebih besar dengan undang-undang baru itu adalah bahwa undang-undang itu merusak konstitusi sekuler India dengan tidak menawarkan perlindungan kepada Muslim.

Warga muslim mengantre untuk memeriksa apakah nama mereka dimasukkan ke Daftar Warga Nasional di pusat draf di Desa Bur Gaon, India, Senin, 30 Juli 2018. Pemerintah India berkilah proses ini penting untuk mendepak migran ilegal dari Bangladesh. AP/Anupam Nath

Permusuhan terhadap migran ilegal telah memanas di Assam selama beberapa dekade, dan kebencian telah meluas dalam beberapa hari terakhir meskipun ada jaminan dari pemerintah federal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modi mendesak agar pihak yang berseteru tenang dan mengatakan orang-orang Assam tidak perlu takut. "Saya ingin meyakinkan mereka - tidak ada yang bisa mengambil hak-hak Anda, identitas unik dan budaya yang indah. Ini akan terus berkembang dan tumbuh," kicaunya di Twitter.

Para pengunjuk rasa merusak empat stasiun kereta api di Assam dan mencoba membakarnya, kata seorang juru bicara kereta api. Layanan kereta ditunda dan menelantarkan banyak penumpang. IndiGo mengatakan telah membatalkan penerbangan karena kerusuhan.

Lebih banyak pasukan telah dikerahkan ke Assam untuk memulihkan perdamaian dan layanan internet dihentikan di 10 distrik, kata pemerintah.

Jam malam juga akan diberlakukan di beberapa bagian ibu kota negara tetangga Meghalaya, kata seorang pejabat pemerintah, karena kekhawatiran akan situasi dan ketertiban memburuk.

Undang-undang baru ini juga meningkatkan kekhawatiran bahwa pemerintah Modi mendorong identitas Hindu First untuk India dan menimbulkan ketakutan akan masa depan umat Islam, kelompok minoritas terbesar di India.

Pemerintah mengatakan undang-undang baru tersebut akan diikuti oleh daftar kewarganegaraan yang berarti umat Islam harus membuktikan bahwa mereka adalah penduduk asli India dan bukan pengungsi dari ketiga negara ini, yang berpotensi membuat beberapa dari mereka tanpa kewarganegaraan.

Sebaliknya, penganut agama lain yang tercantum dalam hukum memiliki jalur yang yang lebih mudah untuk memperoleh kewarganegaraan India.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

1 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

1 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

2 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

4 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

6 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

6 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

9 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

11 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

12 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.


Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

13 hari lalu

Warga meneriakkan slogan-slogan dan memegang plakat selama aksi damai yang diselenggarakan oleh warga terhadap apa yang mereka katakan meningkat dalam kejahatan rasial dan kekerasan terhadap Muslim di negara itu, di New Delhi, India, 16 April 2022. REUTERS/Anushree Fadnavis
Pelaksanaan Undang-Undang Pelarangan Madrasah di Uttar Pradesh India Ditunda

Mahkamah Agung India menunda perintah pengadilan tinggi yang akan melarang berdirinya madrasah di Uttar Pradesh.