TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon pada Selasa, 10 Desember 2019, menunda operasi pelatihan pada seluruh personil militer Arab Saudi di Amerika Serikat tanpa batas waktu setelah penembakanPensacola yang dilakukan seorang tentara Arab Saudi berpangkat letnan dua hingga menewaskan tiga orang.
Pelaku penembakan massal itu melancarkan aksinya pada akhir pekan lalu di sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di Florida. Pelaku penembakan diketahui bernama Mohammed Saeed Alshamrani, 21 tahun, yang kemudian tewas ditembak saat hendak dilumpuhkan. Motif penembakan masih belum diketahui.
Dikutip dari reuters.com, keputusan Pentagon itu akan berdampak pada jumlah kunjungan personel Arab Saudi ke Amerika Serikat, termasuk tidak lagi melibatkan lebih dari 300 pasukan militer Angkatan Udara Arab Saudi yang saat ini sedang mengukuti pelatihan di Amerika Serikat.
Anggota militer Angkatan Udara Arab Saudi diduga menjadi tersangka penembakan di pangkalan udara Angkatan Laut Pensacola di Florida, Amerika Serikat. Sumber: Reuters
Pentagon mengkonfirmasi, keputusan ini akan berdampak pada personil infranti militer dan seluruh program pelatihan lainnya Arab Saudi – Amerika Serikat. Namun pelatihan yang sifatnya berada di ruang kelas termasuk kursus bahasa Inggris, akan tetap dilanjutkan. Arab Saudi adalah sekutu dekat Amerika Serikat.
Sumber di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan langkah Pentagon ini untuk memungkinkan dilakukannya evaluasi yang lebih luas pada beberapa prosedur keamanan yang kemungkinan akan diterapkan pada sekitar 5 ribu personel militer internasional yang sedang menempuh pelatihan di Amerika Serikat.
FBI menyatakan para penyidik sangat yakin Alshamrani bertindak sendirian ketika dia melancarkan serangan penembakan Pensacola, yakni sebuah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat, pada Jumat, 6 Desember 2019. Dia akhirnya ditembak mati oleh seorang wakil sheriff di lokasi kejadian.