Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lokasi Kerusuhan Hong Kong Jadi Destinasi Pariwisata

image-gnews
Tsang (kanan) dengan pengunjung Andy Jones (kiri) dan Sarah Severance (tengah) di tur protes Taman Victoria. [Xiaomei Chen/South China Morning Post]
Tsang (kanan) dengan pengunjung Andy Jones (kiri) dan Sarah Severance (tengah) di tur protes Taman Victoria. [Xiaomei Chen/South China Morning Post]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lokasi demonstrasi di Hong Kong kini jadi wahana pariwisata di mana perusahaan tur menawarkan tur protes kepada pelancong.

Hong Kong Free Tour, yang membawa pengunjung untuk melihat Hong Kong yang asli, termasuk distrik-distriknya yang lebih miskin, telah melihat peluang kerusuhan anti-pemerintah yang telah menghantam industri pariwisata.

"Baik wisatawan lokal maupun internasional dipersilakan untuk bergabung," tulis iklan daring untuk tur baru. "Harap dicatat bahwa Anda bertanggung jawab atas keselamatan Anda sendiri ketika Anda bergabung dengan tur ini."

Pemilik perusahaan tur Michael Tsang Chi-fai, 36 tahun, bersemangat dengan gagasan baru tersebut.

"Saya bangun dan ingin melakukan tur. Saya ingin memberi tahu orang-orang, 'Ini yang sedang terjadi di Hong Kong', ”kata Tsang, seraya menambahkan bahwa semua turnya bebas untuk bergabung tetapi bergantung pada sumbangan, seperti dilaporkan South China Morning Post, 8 Desember 2019.

Tsang mengadakan tur protes pertamanya pada tanggal 4 Oktober, hari di mana pemerintah memperkenalkan larangan masker wajah. Sejak itu, ia telah menjalankan tiga tur, membawa kelompok yang terdiri dari dua dan 17 orang ketika protes di Causeway Bay dan Kowloon.

Kebanyakan orang yang bergabung dalam tur ini adalah wisatawan dari Amerika Serikat dan Inggris, meskipun dua warga Hong Kong datang bersama pada akhir Oktober.

Pada hari Sabtu baru-baru ini, Tsang menunggu kelompoknya di pintu keluar stasiun MTR Tin Hau, di tengah pendemo berbaju hitam dengan topeng menggantung di leher.

Tur sore itu akan berpusat di sekitar Taman Victoria, tempat para pendemo berkumpul untuk mendukung para calon pro-demokrasi dalam pemilihan dewan distrik, yang dijadwalkan pada 24 November kemarin.

Polisi telah melarang demonstrasi, yang berarti mereka yang hadir dapat ditangkap untuk pertemuan ilegal. Tsang mengatakan ia mengambil swafoto dengan para pengunjung sebagai bukti bahwa mereka sedang dalam tur jika polisi menghadapi mereka.

Dua orang muncul, keduanya adalah guru dari Inggris dan Amerika.

Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Central pada Hari Thanksgiving untuk menyatakan rasa terima kasih mereka kepada Washington karena mengesahkan UU Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong.[K.Y. Cheng/South China Morning Post]

Ketika mobil van melintas di belakangnya di Hennessy Road, Tsang memulai pembicaraan pra-tur, dengan mengatakan: "Anda mungkin telah mendengar banyak hal di berita, tetapi tujuan kami adalah berjalan dan menilai di mana kami berada dalam gerakan."

Untuk membantu orang asing memahami, ia menjelaskan bagaimana protes dipicu oleh RUU ekstradisi yang tidak dikecam.

Andy Jones, seorang guru geografi dari Birmingham, mengatakan ia ingin tahu tentang protes itu, tetapi tidak tahu di mana menemukannya, atau bahkan kapan mereka akan terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kantor perwakilan asing menyarankan warga Inggris untuk tidak terlibat, tetapi saya ingin memanfaatkan perjalanan ini," kata Jones.

Sarah Severance, 32 tahun, seorang Amerika yang mengajar bahasa Inggris di Cina, mengatakan meningkatnya kekerasan dalam beberapa bulan terakhir tidak menghalangi dia untuk mengalami protes Hong Kong secara langsung.

Tur dilanjutkan ke lapangan sepak bola taman, tempat para pengunjuk rasa mengangkat gawang untuk digunakan sebagai barikade. Polisi berdiri di luar taman, sebuah bendera hitam memperingatkan mereka akan menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.

Ketika para demonstran memadati jalan-jalan di luar taman, polisi mulai menembakkan gas air mata. Para pengunjuk rasa berlari melintasi Victoria Park dan melompati pagar, menuju ke stasiun Tin Hau.

"Aku belum pernah terkena air mata sebelumnya," kata Jones. "Aku bisa merasakannya di mata, tenggorokan, dan di kulitku."

Dia terkejut polisi telah menembakkan gas air mata. "Itu (unjuk rasa) tampak sangat damai dan ada begitu banyak orang," katanya.

Tsang mengatakan itu adalah pertama kalinya tur protesnya berakhir dengan gas air mata.

Anggota parlemen sektor pariwisata Yiu Si-wing, direktur di China Travel Service, tidak menyukai gagasan tur unjuk rasa Tsang.

"Tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan terjadi di tempat protes," katanya, mengutip contoh seorang turis Jepang yang dipukuli oleh pengunjuk rasa karena mengambil foto di Mong Kok.

Dia juga mengatakan bahwa asuransi profesional tidak mencakup pemandu wisata yang membawa wisatawan ke situs-situs tersebut.

Komisi Pariwisata Hong Kong, yang mengembangkan strategi pariwisata, mengatakan bahwa pemandu wisata diharapkan memberi tahu pelanggan mereka tentang segala risiko potensial.

Tsang, seorang pemandu wisata berlisensi, mengatakan tujuan utama dari tur protesnya, seperti halnya tur-tur lainnya yang ia jalankan, adalah untuk menunjukkan kepada pengunjung sisi lain Hong Kong.

Sumber: https://www.scmp.com/news/hong-kong/politics/article/3041080/not-your-usual-day-out-tourist-hong-kong-curious-visitors

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

1 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

2 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

2 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

4 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
4 Destinasi Wisata di Kepulauan Canary Spanyol Diserbu Turis, Warga Malah Aksi Mogok Makan

Destinasi Wisata di Kepulauan Canary terus diserbu turis, membuat warga lakukan aksi mogok makan. Berikut 4 tujuan wisata unggulan di sana.


Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Lonjakan Wisatawan Buat Warga Kepulauan Canary Protes Mogok Makan, Profil Kepulauan di Spanyol Itu

Warga Kepulauan Canary lakukan mogok makan akibat membludaknya turis. Begini profil Kepulauan Canary di wilayah Spanyol.


Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

4 hari lalu

Suasan kota Gran Canaria di Kepulauan Canary. Foto: @m_etn
Warga Kepulauan Canary Mogok Makan Justru karena Wisatawan Membludak, Ini Alasannya

Warga Kepulauan Canary, Spanyol melakukan mogok makan justru saat terjadi lonjakan wisatawan. Apa alasannya?


Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

6 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong


Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

6 hari lalu

Lebaran Topat di Lombok Barat 2023 (dok. Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024