TEMPO.CO, Jakarta - Korban perkosaan, 23 tahun, di India yang dibakar oleh sekelompok laki-laki termasuk pelaku perkosaan, meninggal di sebuah rumah sakit di Kota New Delhi, India, Sabtu, 7 Desember 2019. Dokter yang memeriksa, Shalabh Kumar, mengatakan korban meninggal karena mengalami gagal jantung.
Dikutip dari reuters.com, korban sedang dalam perjalanan menuju sebuah stasiun kereta di distrik Unnao, wilayah barat negara bagian Uttar Pradesh. Korban pada Kamis itu, 5 Desember 2019, berencana mendatangi sidang sesi dengar atas kasus perkosaan terhadapnya. Dia disiram minyak tanah, lalu dibakar.
Rumah sakit tempat korban perkosaan dirawat setelah mengalami luka bakar. Sumber: reuters
Korban dibawa menggunakan helikopter ke Delhi keesokan harinya agar mendapat perawatan yang lebih memadai. Namun nyawanya tidak tertolong.
“Dia mengalami 95 persen luka bakar. Racun dan asap telah memenuhi paru-parunya,” kata Kumar.
Korban, yang identitasnya tidak dipublikasi, telah membuat laporan hukum ke kepolisian Unnao pada Maret 2019 bahwa dia telah mengalami perkosaan pada 12 Desember 2018. Pelaku perkosaan sudah dipenjara dan dibebaskan pada akhir pekan lalu dengan uang tebusan.
Pada Kamis, 5 Desember 2019, korban ‘diamankan’ oleh lima laki-laki. Dia dipukul, ditikam dan dibakar. Dalam kondisi begitu, korban yang masih sadar berjalan kaki hampir satu kilometer guna mencari bantuan sebelum akhirnya dia sendiri menelepon polisi.
“Para pelaku harus dihukum gantung atau ditembak mati,” kata ayah korban.
Uttar Pradesh adalah negara bagian paling padat di India dan terkenal akan catatan buruknya terhadap perempuan. Pada 2017, ada lebih dari 4.200 kasus perkosaan yang dilaporkan dari wilayah itu atau tertinggi dari seluruh wilayah India.