TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelaut di Pearl Harbour, Amerika Serikat, menembak tiga warga sipil sebelum akhirnya dia bunuh diri. Dua dari tiga korban yang ditembak itu meninggal.
Dikutip dari jerseyeveningpost.com, peristiwa penembakan ini terjadi dua hari sebelum peringatan 78 tahun pengeboman Jepang ke pangkalan militer bersama Amerika Serikat Pearl Harbour saat perang dunia II. Peristiwa pengeboman di Pearl Harbour terjadi pada 7 Desember 1941
Seorang pelaut di Pearl Harbour, Amerika Serikat, menembak tiga warga sipil. Sumber: Caleb Jones/AP/jerseyeveningpost.com
Menurut Robert Chadwick, Komandan Angkatan Laut wilayah Hawaii, Amerika Serikat, pihaknya akan mengevaluasi lagi terkait apakah keamanan akan ditingkatkan menjelang acara peringatan 78 tahun pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang. Puluhan orang yang selamat dalam peristiwa ini akan menghadiri acara peringatan tersebut. Pejabat tinggi dan anggota militer pun akan datang.
Aksi penembakan yang menewaskan dua warga sipil itu, terjadi pada Rabu, 4 Desember 2019 pukul 2.30 sore di sebuah galangan kapal di area Pearl Harbour. Motif penembakan masih belum diketahui.
“Kami belum mendapatkan indikasi apakah pelaku menargetkan korbannya atau penembakan ini dilakukan secara random,” kata Chadwick.
Pelaut yang melakukan penembakan sebelumnya ditugaskan di kapal selam USS Kolombia, dimana kapal ini sekarang sedang dalam perawatan di markas gabungan Pearl Harbour-Hickam. Identitas pelaku penembakan belum diungkap.
“Kami berbelasungkawa kepada keluarga korban dan mereka yang berduka atas musibah ini. Saya dapat katakan kami memberikan layanan dukungan moril kepada personel militer dan siapapun yang terpukul akibat serangan penembakan tragis ini,” kata Chadwick.
Sejumlah saksi mata masih dimintai keterangan atas peristiwa penembakan ini. Sedangkan satu korban luka masih dirawat di rumah sakit.