TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sumber menyebut Pangeran Charles membacakan undang-undang huru-hara pada adiknya, Pangeran Andrew yang diduga terlibat dalam skandal Jeffrey Epstein. Pangeran Andrew bersahabat selama 20 tahun dengan Epstein, penasehat keuangan asal Amerika Serikat yang bunuh diri dalam penjara atas kasus perdagangan seks.
Dikutip dari dailymail.co.uk, Pangeran Charles membawa Pangeran Andrew ke istana Kerajaan Inggris untuk menggelar sebuah rapat. Pangeran Charles mengatakan pada adiknya mustahil bagi Pangeran Andrew untuk kembali ke keluarga kerajaan Inggris dalam waktu dekat setelah wawancara dengan BBC yang dilakukan Pangeran Andrew.
Dalam wawancara itu, alih-alih mengklarifikasi hubungan persahabatannya dengan Epstein, jawaban Pangeran Andrew disoraki masyarakat karena bertele-tele. Pangeran Andrew adalah putra kedua Ratu Elizabeth II dan dia saat ini sudah di non-aktifkan dari tugas-tugas sebagai anggota kerajaan.
“Rapat itu berlangsung santun dan tenang. Pangeran Charles dengan tenang membacakannya undang-undang huru-hara dan mengatakan padanya tidak mungkin bagi adiknya kembali ke kerajaan dalam waktu dekat,” kata sumber tersebut.
Situs dailymail.co.uk dalam pemberitaan menulis Pangeran Andrew merasa telah diperlakukan sangat keras mengingat sampai sekarang masih belum ada tudingan terhadapnya yang terbukti. Kendati begitu, dia menerima keputusan Kerjaan Inggris yang dijatuhkan padanya.
Pangeran Charles saat ini juga dikabarkan waswas jika Pangeran Andrew dikirim ke Amerika Serikat untuk membersihkan namanya, dia khawatir hal ini malah justru menghapus hal-hal yang bersifat privasi di lingkungan Kerajaan Inggris.
“Pangeran Philip menyayangkan Pangeran Andrew tidak tahu bagaimana menjalani hidup yang sederhana. Pangaran Philip berfikir putra keduanya sudah terlalu boros,” kata sumber tersebut.
Pangaran Andrew pada pekan ini dipermalukan setelah Virginia Roberts dalam wawancara dengan BBC menegaskan kembali klaimnya bahwa dia dipaksa melakukan hubungan seks dengan Pangeran Andrew. Sumber mengatakan Pangeran Andrew menuding BBC telah berlaku tidak adil karena membiarkan Roberts berlama-lama menangis dan melihat betapa bedanya perlakuan saat BBC melakukan wawancara terhadapnya.