TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido, kehilangan dukungan setelah diduga terlibat dalam skandal korupsi. Masyarakat Venezuela yang kecewa menduga Guaido sudah kehilangan momennya.
Dikutip dari reuters.com, Guaido pada Minggu, 1 Desember 2019, mengatakan anggota kongres dari kubu oposisi akan melakukan investigasi atas tuduhan kesalahan yang diarahkan padanya. Guaido diduga telah menyalahgunakan uang bantuan dari Kolumbia dan PBB.
Juan Guaido.[REUTERS/Carlos Garcia Rawlins]
Puluhan warga Venezuela kepada wartawan mengutarakan skandal dugaan korupsi ini telah merusak reputasi Guaido dan memudarkan harapan melihat Presiden Venezuela Nicolas Maduro melepaskan jabatan. Venezuela sudah lima tahun dililit krisis ekonomi.
“Guaido sudah kehilangan momennya,” kata Mario Silva, 60 tahun, insinyur dan warga Venezuela.
Silva menceritakan dia ikut turun ke jalan bersama jutaan warga negara Venezuela lainnya ketika Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden negara itu pada Januari 2019. Guaido selama ini dikenal telah menyatukan kubu oposisi yang mudah pecah dan tidak ternodai skandal.
Menurut Silva, kemiskinan di Venezuela saat ini semakin memburuk dan korupsi meluas hingga di level terlalu aneh jika dihindari.
“Saya sebelumnya melihat Guaido sebagai sosok penyelamat bagi negara ini, namun dia sama seperti pemimpin lainnya. Saya kecewa,” kata Silva.
Guaido telah diakui oleh lebih dari 50 negara sebagai pemimpin Venezuela yang terlegitimasi. Namun sejak November 2019, Guaido mulai terseok-seok menggalang dukungan dilakukannya unjuk rasa baru menentang pemerintahan Maduro.
Menurut Emilio Grateron, Koordinator Partai Popular Will, Guaido masih menjadi pemimpin oposisi Venezuela yang tak terbantahkan, namun dugaan keterlibatannya dalam skandal korupsi telah membuka sebuah celah perpecahan.