TEMPO.CO, Harare – Bekas diktator Zimbabwe, Robert Mugabe, meninggalkan harta berupa uang tunai sekitar US$10 juta atau sekitar Rp140 miliar dan sejumlah properti di Ibu Kota Harare.
Namun, Mugabe, yang meninggal karena sakit pada 6 September 2019, tidak meninggalkan wasiat. Detil warisannya dipublikasikan oleh media resmi The Herald pada Selasa, 3 Desember 2019.
Baca Juga:
Selama bertahun-tahun, Zimbabwe telah berspekulasi mengenai jumlah kekayaan Mugabe. Ada banyak spekulasi yang salah satunya menyebut dia mengumpulkan banyak kekayaan selama berkuasa 37 tahun.
“Sejauh ini kami belum menemukan adanya surat wasiat tapi telah mengirim permintaan informasi kepada firma hukum lainnya meskipun anggota keluarga tidak mengetahui soal ini,” tulis Hussein dalam surat kepada Pengadilan Tinggi yang dikutip The Herald dan dilansir Reuters pada Selasa, 3 Desember 2019.
Pada Oktober 2018, seperti dilansir media Iol,salah satu putri Mugabe yaitu Bona Chikowore menulis kepada hakim Pengadilan Tinggi untuk mencari daftar kekayaan ayahnya.
Daftar itu berisi aset termasuk sekitar US$10 juta yang disimpan di sebuah bank lokal. Juga ada empat rumah di Harare, sepuluh mobil, satu pertanian, dan satu rumah di pedesaan.
Salah satu properti berupa rumah mewah bernama Atap Biru di kawasan elit di Ibu Kota Harare tempat Mugabe tinggal.
Namun, daftar tadi belum mencantumkan sejumlah lahan pertanian yang dilaporkan dimiliki Mugabe. Dia juga memiliki bisnis perusahaan susu dengan istrinya Grace, yang dikenal sebagai Gucci Grace karena koleksi tas mahal.
Sebuah kabel diplomatik dari Kedutaan Besar AS di Harare pada 2001 dan dipublikasikan oleh Wikileaks mengatakan Mugabe dikabarkan memiliki aset sekitar US$1 miliar di Zimbabwe. Aset ini juga tersimpan di luar negeri meskipun tidak ada informasi terpercaya soal ini.
Sosial media melaporkan putra Mugabe yaitu Robert Jr dan Bellarmine Chatunga memegang botol mahal sampanye di sebuah klum malam di Johannesburg.
Juga ada laporan istri Mugabe yaitu Grace yang dikabarkan gemar berbelanja. Ini menggambarkan sekelumit gaya hidup mewah dari bekas keluarga nomor satu di Zimbabwe.
Sebuah kasus sengketa hukum pada 2014 menunjukkan adanya sebuah vila mewah di Hong Kong. Ini menunjukkan keluarga itu memiliki properti mewah di luar negeri. Pemerintah mengatakan telah menguasai kepemilikan rumah itu.
Menjelang akhir hidupnya, Mugabe mengeluhkan besaran paket pensiun dan mengaku tidak punya cukup uang untuk membayar biaya perawatan rumah Atap Biru.
Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, yang menggantikan Mugabe, mengatakan keluarga itu sebenarnya memiliki lahan pertanian. Pemerintah akan mengambil lahan-lahan pertanian itu dan memberikan satu lahan saja kepada keluarga Mugabe sesuai batasan lahan pertanian.