TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Rabbi komunitas Yahudi di Uni Emirat Arab, Yehuda Sarna, menyambut positif sikap Uni Emirat Arab yang mau memberi ruang bagi komunitas Yahudi di negara itu.
“Untuk pertama kali setelah berabad-abad, komunitas Yahudi berdiri di jantung dunia Arab. Ini mewakili cara menjawab panggilan beribadah dan saya bicara atas nama umat Yahudi bahwa tanggung jawab kita semua untuk menjawab panggilan ibadah itu,” kata Sarna dalam pidatonya di Hari Toleransi, 15 November 2019.
Dikutip dari gulfnews.com, selama berabad-abad, umat Yahudi dan Arab hidup saling berdampingan, melakukan aktivitas bisnis sendiri, saling bertetangga bahkan ada yang menikah. Sekarang ini, umat Yahudi yang tinggal di negara-negara Islam semakin berkurang jumlahnya. Yang tersisa, berada di Iran, Turki dan Maroko serta sedikit di Bahrain dan Mesir.
“The fact that there is for the first time in centuries a new Jewish community established in the heart of the Arab World is nothing short of historic.” - Newly announced Chief Rabbi of the Jewish Community of the Emirates (JCE) @RabbiSarna. #YearOfTolerance #ToleranceDay #UAEUSA pic.twitter.com/0g2AHG5FTl
— UAE Embassy US (@UAEEmbassyUS) November 15, 2019
Pada September 2019 lalu, Uni Emirat Arab mencetak sejarah dengan mengumumkan untuk pertama kali akan membangun sebuah gereja, masjid dan sinagog dalam satu lokasi di Abu Dhabi. Ketiga tempat ibadah itu akan saling berbagi ruang secara kolektif dalam melayani dialog lintas agama dan pertukaran nilai-nilai perdamaian.
Kendati Uni Emirat Arab tidak memiliki sejarah Yahudi, langkah yang dilakukan pemerintah Uni Emirat Arab itu disorot luas karena mau menerima nilai-nilai keagamaan dan menanamkan nilai-nilai ko-eksistensi dan perdamaian di komunitas lokal, regional dan internasional.
Ross Kriel, Presiden Komunitas Yahudi di Uni Emirat Arab mengatakan pihaknya gembira bisa menemukan tempat di Uni Emirat Arab. Hal ini memberikan pihaknya optimisme akan keberlangsungan umat Yahudi di Uni Emirat Arab dan tempat untuk berkontribusi dan berkembang.