TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 39 jasad dalam truk yang ditemukan dalam kondisi membeku dekat Kota London telah dipulangkan ke Vietnam. Dari jumlah itu, tujuh jasad sudah di kremasi di Inggris sebelum dipulangkan.
Dikutip dari reuters.com, sebanyak 23 jasad tiba di Bandara Noi Bai, Hanoi pada Sabtu pagi, 30 November 2019. Sedangkan 16 jasad sudah direpatriasi pada Rabu, 27 November 2019 dan dikirim ke masing-masing keluarga korban di wilayah utara Vietnam.
Pendeta Katolik Anthony Dang Huu Nam memegang lilin saat doa bersama untuk 39 orang yang ditemukan tewas di dalam sebuah truk dekat London, Inggris di paroki My Khanh di provinsi Nghe An, Vietnam 26 Oktober 2019. [REUTERS / Kham]
Kepolisian Vietnam sudah menahan 10 orang terkait peristiwa ini. Sedangkan pada Senin, 24 November 2019, sopir truk yang merupakan warga negara Inggris mengaku sudah ikut membantu imigrasi illegal dan mengambil barang-barang korban.
Di Vietnam, sempitnya lapangan kerja, bencana lingkungan dan iming-iming gaji tinggi bekerja di luar negeri, telah mendorong banyak orang di negara itu untuk merantau ke luar negeri. Ke-39 jasad dalam truk ditemukan membeku pada bulan lalu dalam sebuah kontainer truk berpendingin. Jasad itu ditemukan ketika hendak diselundupkan dari Inggris.
Penemuan ke-39 jasad dalam truk itu menyoroti perdagangan orang yang mengirim orang-orang miskin dari Asia, Afrika dan Timur Tengah ke negara-negara Barat. Nguyen Dinh Gia ayah dari korban yang bernama Nguyen Dinh Luong mengatakan putranya merantau ke Inggris demi mendapat penghidupan yang lebih baik.
“Saya tidak bisa menggambarkan kehilangan besar bagi keluarga kami ini. Namun dengan kembalinya jasadnya, setidaknya ini sedikit mengobati kesedihan,” kata Gia. Dinh Luong adalah satu dari 39 jasad dalam truk yang dikebumikan pada Kamis lalu, 28 November 2019.