TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kali empat universitas di Cina masuk 10 universitas top Asia menurut QS Quacquarelli Symonds, berkantor di London, Inggris.
Empat universitas itu adalah Tsingua University berada di posisi keempat, Peking University di posisi kelima, Zhejiang University dan Fudan Univeristy masing-masing di urutan enam dan tujuh.
Sejak pertama kali 10 universitas top Asia diumumkan tahun 2009, tidak ada kampus dari Cina. Adapun untuk 20 besar kampus terbaik se Asia, hanya ada dua dari Cina.
Sedangkan kampus yang pertama kali masuk top 10 besar tahun ini adalah Zhejiang University yang tahun lalu di urutan 13.
Seperti dilaporkan Asia One, Cina memiliki jumlah universitas terbanyak masuk 500 kampus top se Asia dibanding negara lainnya, yakni delapan dari Hong Kong dan dua dari Macau. Disusul kemudian India, sebanyak 101 universitas, Jepang sebanyak 87 universitas, dan Korea Selatan sebanyak 71 universitas.
Pemilihan kampus-kampus top se Asia ini dengan menggunakan 10 indikator termasuk akademi dan reputasi pekerjanya. 10 universitas di Cina termasuk dalam 50 terbaik untuk reputasi akademiknya, ini berdasarkan survei global terhadap 94.672 akademi.
Enam universitas di Cina meraih top 50 berdasarkan kategori reputasi karyawan, berdasarkan survei global terhadap 44.884 pihak yang merekrut. Berdasarkan kategori ini, Peking University di urutan pertama dan Tsinghua University di urutan kedua.
Berdasarkan indikator riset, lembaga pendidikan di Cina dinilai sangat cemerlang. Ada 25 dari antara 50 kampus top dalam kutipan per makalah, sebagai ukuran pengaruh makalah dalam penelitian.
"Cina telah membangun dirinya sebagai pemimpin dunia daam bidang pendidikan tinggi, dan daya saing global secara keseluruhan serta pengaruh universitas Cina telah terlihat berkembang pesat beberapa tahun terakhir," kata Christina Yan Zhang, dirketur QS untuk Cina.
Beijing memasukkan dalam daftar 42 universitas yang ingin meraih status kelas dunia pada tahun 2017. Tahun 2019, 4 universitas di Cina masuk 10 top universitas Asia.
Direktur Departemen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Cina, Wu Yan mengatakan kementerian akan mendorong universitas-universitas untuk membangun kualitas mata kuliah supaya lebih tinggi dalam tiga tahun ke depan, khususnya di bidang teknik, medis, pertanian, dan seni liberal.
