TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persatuan Bola Basket Malaysia, Lua Choon Hann, mengambil cuti tanpa batas waktu setelah insiden bendera salah dalam acara pembukaan turnamen basket U-15, Minggu, 24 November 2019. Insiden ini telah memancing kemarahan masyarakat Malaysia hingga memunculkan tudingan adanya pengkhianatan.
Kepolisian diterjunkan untuk melakukan investigasi atas insiden ini. Bendera Malaysia memiliki bintang dengan 14 sudut, namun dalam acara pembukaan turnamen basket U-15 itu bendera Malaysia muncul dengan bintang lima sudut. Bendera yang salah itu muncul dalam monitor raksasa saat dilantunkan lagu kebangsaan nasional Malaysia.
Polisi memanggil Presiden Asosiasi Bola Basket Malaysia (MABA) atas insiden di mana sebuah bendera dengan bintang berujung lima, yang seharusnya berjumlah 14 sudut, ditampilkan pada upacara pembukaan turnamen bola basket di Stadion MABA, Senin malam, 25 November 2019.[Bernama/The Star]
Dikutip dari channelnewsasia.com, media sosial di Malaysia penuh dengan luapan kemarahan atas insiden bendera ini. Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Syaddiq, mengatakan kesalahan ini sebagai pengkhianatan terhadap nasionalisme rakyat.
Lua saat ini sudah dipanggil Kepolisian Malaysia untuk dimintai keterangan. Pada Kamis malam, 28 Oktober 2019, Asosiasi Bola Basket Malaysia mengumumkan Lua mengambil cuti tanpa batas waktu karena dia merasa sebagai orang yang bertanggung jawab atas insiden ini. Namun Asosiasi Bola Basket Malaysia menekankan insiden ini murni kesalahan yang tidak disengaja yang terjadi diluar pengawasan dan menyalahkan pihak luar atas kesalahan ini.
Bendera Malaysia adalah kebanggaan nasional dan melecehkan lambang negara dapat menyebabkan pelanggaran berat. Mereka yang dianggap telah menghina bisa dikenai tindakan hukum.
Beberapa komentator yang muncul menyoroti bintang bersegi lima dalam bendera yang keliru itu bisa jadi mengacu pada bintang di bendera Cina. Hal ini menimbulkan kecurigaan, dimana hubungan etnis Cina dan Muslim Melayu yang merupakan mayoritas di Malaysia bisa memanas.
Insiden bendera salah dalam turnamen internasional beberapa kali pernah terjadi. Dalam SEA Games 2017, tuan rumah Malaysia menjadi sasaran kemarahan masyarakat Indonesia ketika bendera Indonesia dalam brosur tercetak terbalik dengan putih di atas dan merah di bawah. Pada Olimpiade 2012, atlit sepak bola perempuan Korea Utara dibuat marah saat bendera Korea Selatan yang dikibarkan dalam acara pembukaan pertandingan, dan bukan bendera Korea Utara.