TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan bilateral Indonesia – Kazakhstan pada 2019 menginjak usia ke-26 tahun. Banyak pencapaian yang telah dicetak, khususnya bidang perdagangan dan ekonomi.
“Selama 26 tahun itu, kami membangun hubungan pertemanan berdasarkan sikap saling memahami dan kepercayaan,” kata Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Daniyar Sarekenov, Jumat, 29 November 2019 di Jakarta.
Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia Daniyar Sarekenov sedang memberikan pemaparan hubungan RI - Kazakhstan. Sumber: istimiewa
Seiring dengan menguatnya hubungan kedua negara dari tahun ke tahun, hal ini berdampak positif pada sektor ekonomi dan perdagangan. Berdasarkan catatan Kedutaan Besar Kazakhstan, volume perdagangan kedua negara terus tumbuh.
Pada 2018, perdagangan kedua negara naik 3,7 kali menjadi US$ 132,5 juta atau Rp 1,8 triliun. Sedangkan pada Januari - September 2019, nilai perdagangan Indonesia – Kazakhstan tumbuh enam kali lipat atau menjadi lebih dari US$ 264 juta atau Rp 3,7 triliun.
Rencananya pada 2020 akan digelar pertemuan kedua Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi Indonesia – Kazakhstan. Pertemuan itu bertujuan meningkatkan lebih banyak efektivitas dalam segala aktvitas yang menyangkut hubungan kedua negara.
“Pada tahun depan, kami juga berencana menciptakan beberapa kelompok kerja untuk memprioritaskan area kerja sama. Contohnya bidang perdagangan, energi, pertambangan, pertanian, pendidikan dan pariwisata,” kata Sarekenov.
Terkait industri pariwisata, pada 30 September lalu Kazakhstan memperkenalkan program bebas visa kepada turis asal Indonesia yang berlaku selama 30 hari terhitung sejak hari kedatangan. Kebijakan bebas visa ini diharapkan berkontribusi mendorong kerja sama kedua negara, termasuk hubungan antar masyarakat.