Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aparat Irak Tembak Mati 45 Pendemo Setelah Konsulat Iran Dibakar

image-gnews
Para demonstran Irak bentrok dengan pasukan keamanan Irak selama protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung di Nassiriya, Irak 28 November 2019. [REUTERS / Stringer]
Para demonstran Irak bentrok dengan pasukan keamanan Irak selama protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung di Nassiriya, Irak 28 November 2019. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Irak menembak mati setidaknya 45 pengunjuk rasa pada hari Kamis setelah demonstran menyerbu dan membakar konsulat Iran pada Rabu malam.

Setidaknya 29 orang tewas di kota selatan Nassiriya ketika tentara menembaki demonstran yang memblokir sebuah jembatan sebelum fajar pada hari Kamis dan kemudian berkumpul di luar kantor polisi. Polisi dan sumber medis mengatakan lusinan lainnya terluka.

Dikutip dari Reuters, 29 November 2019, empat orang tewas di Baghdad, di mana pasukan keamanan melepaskan tembakan dengan peluru tajam dan peluru karet terhadap pengunjuk rasa di dekat jembatan di atas sungai Tigris, kata sumber, dan dua belas tewas dalam bentrokan di Najaf.

Di Nassiriya, ribuan pelayat turun ke jalan, menentang jam malam untuk menguburkan mayat rekan mereka setelah penembakan massal.

Video para demonstran yang bersorak di malam hari saat kobaran api dari konsulat adalah titik puncak protes, setelah bertahun-tahun pengaruh Teheran di antara Muslim Syiah di Irak pasca-invasi AS.

Penembakan ini adalah salah satu yang terparah sejak protes dimulai pada awal Oktober, dengan demonstrasi anti-korupsi yang meluas menjadi pemberontakan terhadap pemerintah yang dilihat oleh demonstran muda sebagai antek Teheran.

Iran menutup perbatasan Mehran ke Irak pada Kamis malam karena alasan keamanan, kantor berita Mehr melaporkan, mengutip seorang pejabat perbatasan setempat.

Di Najaf, sebuah kota tempat ziarah kuno yang berfungsi sebagai tempat kedudukan ulama Syiah yang kuat di Irak, konsulat Iran dibakar setelah diserbu demonstran Rabu malam.

Para pengunjuk rasa yang mayoritas Syiah, menuduh pemerintah Irak berbalik melawan rakyat mereka sendiri untuk membela Iran.

"Semua polisi anti huru hara di Najaf dan pasukan keamanan mulai menembaki kami seolah-olah kami membakar Irak secara keseluruhan," kata seorang pendemo.

Gedung Konsulat Iran setelah diserbu dan dibakar pendemo di Najaf, Irak 28 November 2019.[REUTERS]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengunjuk rasa lain, Ali, menggambarkan serangan terhadap konsulat sebagai tindakan berani dan reaksi dari rakyat Irak.

Kementerian luar negeri Iran mengutuk serangan itu dan menuntut tanggapan tegas pemerintah Irak terhadap para penyerang.

Sejauh ini, pihak berwenang Irak telah menembak mati ratusan demonstran dengan amunisi peluru tajam dan gas air mata. Pemerintah juga mengajukan proposal untuk reformasi politik yang para pengunjuk rasa anggap sebagai hal sepele dan kedok.

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi sejauh ini menolak desakan untuk mengundurkan diri, setelah pertemuan dengan politisi senior yang dihadiri oleh komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Quds, unit elit yang mengarahkan sekutu milisinya ke luar negeri.

Abdul Mahdi pada hari Kamis memanggil seorang komandan militer senior di provinsi Dhi Qar, tempat Nassiriya berada, agar ke Baghdad untuk menjelaskan mengapa situasinya memburuk, kata satu pernyataan militer.

300 orang lebih telah terbunuh dan 15.000 terluka di Irak sejak dimulainya protes anti-pemerintah pada 1 Oktober, menurut laporan CNN.

Protes meletus di Baghdad dan di beberapa provinsi Syiah di selatan karena pengangguran, dugaan korupsi pemerintah dan kurangnya layanan dasar.

Namun, setelah tindakan keras pemerintah yang mematikan, para pendemo menuntut pemerintah untuk mundur dan mengadakan pemilihan dini di bawah pengawasan langsung PBB, kata para aktivis.

Banyak warga Irak menyalahkan partai politik yang saat ini berkuasa atas kesulitan ekonomi mereka. Skala protes ini diyakini sebagai yang terbesar sejak jatuhnya mantan Presiden Irak Saddam Hussein pada tahun 2003.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

1 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

1 hari lalu

Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI
Target Kemenangan atas Irak Bukan Misi Mustahil Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia menunjukkan performa apik saat meraih kemenangan telak atas Vietnam dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.


Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

11 hari lalu

Masoumeh Mehravar, bidan di pusat panggilan darurat Iran. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Iran di Jakarta
Kisah Heroik, Bidan di Layanan Darurat Iran Bantu Ibu Melahirkan lewat Telepon

Bidan Masoumeh Mehravar dipuji oleh Pemimpin Iran tertinggi karena menyelamatkan seorang ibu dan bayinya yang terjebak di salju di Iran utara


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

14 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

15 hari lalu

Wanita Iran berjalan di tengah penerapan pengawasan jilbab baru di Teheran, Iran, 15 April 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab


Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

17 hari lalu

Suasana umat Islam melaksanakan salat Isya di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, 12 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

Arab Saudi dan negara-negara di Teluk Arab menetapkan 1 Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara Iran dan negara-negara di Asia Tenggara besok.


Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

19 hari lalu

Wanita Iran berjalan di jalan selama pengaktifan kembali polisi moralitas di Teheran, Iran, 16 Juli 2023. Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ditangkap polisi moral pada 16 September 2022 karena tidak mengenakan jilbab secara benar. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Tangkap Dua Wanita karena Menari di Depan Publik

Dua wanita Iran ditangkap sebuah video yang memperlihatkan mereka menari untuk merayakan datangnya Tahun Baru Persia atau Nowruz


Vonis Hukuman Mati AKP Andri Gustami, Dulu Terpidana Mati di Indonesia Dieksekusi Gantung, Bagaimana Kini?

20 hari lalu

Terdakwa mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan Andri Gustami (tengah) berjalan seusai sidang putusan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, Kamis 29 Februari 2024. Andri Gustami divonis hukuman mati oleh majelis hakim karena terbukti meloloskan pengiriman 150 kg narkotika jenis sabu-sabu dan 2.000 pil ekstasi dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Vonis Hukuman Mati AKP Andri Gustami, Dulu Terpidana Mati di Indonesia Dieksekusi Gantung, Bagaimana Kini?

PN Tanjungkarang menjatuhkan vonis hukuman mati kepada AKP Andri Gustami dalam kasus peredaran narkoba. Ini jenis hukuman mati yang berlaku.


Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

27 hari lalu

Warga Iran menunggu untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara selama pemilihan parlemen di Teheran, Iran, 1 Maret 2024. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

Rakyat Iran melakukan pemungutan suara untuk membentuk parlemen baru, pertama sejak protes massal pada 2022 mengenai aturan wajib jilbab