Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Cina, Ternyata Orang Amerika yang Bayar Tarif Impor Trump

image-gnews
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi menemukan fakta bahwa tarif impor Cina yang diberlakukan Donald Trump dibayar oleh warga Amerika Serikat dan bukan Cina seperti yang diklaim pejabat AS.

Ketika pemerintahan Trump memberlakukan tarif pada impor Cina tahun lalu, para pejabat bersikeras Cina akan membayar biaya, menyiratkan perusahaan-perusahaan Cina harus memotong harga mereka untuk menyerap tarif impor hingga 25% ketika barang-barang mereka tiba di AS.

Sebagai gantinya, harga yang dibebankan perusahaan Cina hampir tidak bergerak, yang berarti perusahaan dan konsumen AS membayar biaya tarif, diperkirakan sekitar US$ 40 miliar atau Rp 564 triliun per tahun, menurut studi para peneliti New York Fed Reserve Bank yang dirilis pada hari Senin, seperti dikutip dari Reuters, 26 November 2019.

Sebagai akibat dari perang dagang AS-Cina, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS menambah sebanyak 25% pada harga impor saat barang-barang Cina masuk ke AS. Jika perusahaan Cina menyerap biaya itu, mereka harus memotong harga mereka sebanyak 20%, batas harga yang memungkinkan pengecer, produsen, atau pedagang besar AS menjaga harga dan keuntungan mereka tetap stabil.

Namun faktanya bukan itu yang terjadi.

Data impor dari Juni 2018 hingga September 2019 menunjukkan harga impor Cina turun hanya 2%, menurut studi Fed, sejalan dengan penurunan harga terlihat di banyak negara lain karena perdagangan global melambat.

"Berlanjutnya stabilitas harga impor untuk barang-barang dari Cina berarti perusahaan dan konsumen AS harus membayar tarif impor," tulis tim peneliti Fed.

Para peneliti tidak memperkirakan bagaimana biaya itu dibagi antara laba yang lebih rendah untuk perusahaan AS atau harga konsumen yang lebih tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun penelitian tersebut menemukan bahwa Cina merasakan dampak kenaikan tarif.

Pendapatan Cina dari impor mesin dan peralatan listrik AS telah turun sekitar 2 poin persentase sejak 2017, dan pendapatan dari impor elektronik AS telah turun sebesar 6 poin persentase.

"Pangsa pasar itu sebagian besar telah pergi ke Eropa dan Jepang untuk permesinan dan ke Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam untuk peralatan elektronik dan listrik," menurut studi.

Penelitian ini tidak membahas berapa banyak pangsa pasar yang mungkin diperoleh oleh pemasok AS, atau apakah negara lain mengenakan harga yang lebih tinggi daripada perusahaan Cina.

Fakta bahwa harga dolar barang-barang Cina belum turun juga berarti bahwa penurunan sekitar 10% dalam nilai mata uang Cina sejak tarif pertama diberlakukan, belum digunakan oleh para pengekspornya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, seperti yang dikatakan oleh beberapa pejabat AS.

Sebagai gantinya, penurunan mata uang berfungsi untuk menghasilkan keuntungan pada setiap unit penjualan untuk eksportir Cina, menurut kesimpulan tim peneliti.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

2 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

13 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

14 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.