Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bolivia Mulai Tenang Tapi Pendukung Evo Morales Masih Dikejar

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Petani Bolivia berhadapan dengan petugas keamanan. Reuters
Petani Bolivia berhadapan dengan petugas keamanan. Reuters
Iklan

TEMPO.COSacaba – Rakyat Bolivia telah memindahkan blokade jalan raya di sejumlah kota pasca kesepakatan damai dengan pemerintah untuk mengakhiri kerusuhan.

Kerusuhan ini terjadi setelah bekas Presiden Bolivia, Evo Morales, mengundurkan diri karena tekanan militer dan polisi dua pekan lalu seusai pemilu bermasalah pada Oktober 2019.

Namun, Bolivia masih terancam kerusuhan karena pemerintah transisi saat ini berusaha menyelidiki sejumlah pendukung EVo Morales dengan alasan menggerakkan massa melawan pemerintah.

“Massa anti-pemerintah di Kota Sacaba menggelar mengheningkan cipta pasca tewasnya sembilan warga akibat ditembak tentara pada awal bulan ini,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 26 November 2019.

Seorang ibu, yang putra satu-satunya tewas ditembak petugas keamanan, berharap negaranya kembali tenang.

“Semoga ada damai di Bolivia dan tidak ada lagi pembantaian,” kata Gregoria Siles, yang merupakan warga asli keturunan India. Dia memiliki lima orang anak dan putranya tewas dalam bentrokan beberapa waktu lalu. “Dia satu-satunya putra saya,” kata dia.

Bolivia dilanda kerusuhan massal setelah Evo Morales mengundurkan diri dari posisi sebagai Presiden. Dia mengatakan militer memintanya mundur dengan alasan kepentingan bangsa.

Sebanyak 33 orang tewas sejak 20 Oktober 2019. Dari jumlah ini, sebanyak 30 orang tewas setelah Presiden interim, Jeanine Anez, berkuasa dua pekan lalu.

Ini membuat tekanan terhadap pemerintahan Anez meningkat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lembaga Inter-American Human Rights Commission datang ke Bolivia untuk menginvestigasi dugaan terjadinya pelanggaran HAM.

Para pendukung Morales menyalahkan Anez karena tindakan keras petugas keamanan, yang dianggap berlebihan dalam  menangani unjuk rasa.

Sebaliknya, Anez, yang didukung kelompok militer, justru menuding Morales, yang berlindung di Meksiko, serta sekutunya menggerakkan kerusuhan untuk melawan pemerintahan transisi.

Saat ini, Anez, yang merupakan senator dari partai oposisi, telah meneken legislasi untuk pemilu ulang. UU ini mendapat dukungan dari Partai MAS, yang merupakan partai kiri pendukung Morales.

“Kita kembali ke situasi normal setelah terjadinya hal yang sangat keras dan sangat dramatis, tapi saya pikir kami akan bergerak maju,” kata dia.

Secara terpisah, NPR melansir proses transisi Bolivia ke pemilu ulang berlangsung a lot. Ini karena ada tudingan Presiden interim bersikap bermusuhan terhadap warga asli Bolivia, yang merupakan pendukung Evo Morales.

Evo Morales merupakan Presiden pertama dari penduduk asli keturunan Indian dan telah berkuasa selama 14 tahun. “Saat ini, ada Presiden interim dari sayap kanan, yang penunjukkannya justru semakin memicu protes keras,” begitu dilansir NPR pada 25 November 2019. Meski telah tercapai kesepakatan dengan Partai Sosialis pendukung Morales, terjadi perpecahan yang dalam terutama menyangkut religi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

11 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

23 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?


Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

28 hari lalu

Suasana di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024, Kamis, 21 Maret 2024. Pembatas di Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Gedung KPU sudah dibuka pukul 14.25 WIB. TEMPO/Defara
Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.


Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

28 hari lalu

Wakil presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla (kiri) didampingi tokoh muslim Indonesia, Din Syamsuddin saat memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang


Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

29 hari lalu

Pakar hukum tata negara Refly Harun berorasi di depan kantor KPU RI saat demonstrasi menolak hasil Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, 20 Maret 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Demo di Depan KPU, Refly Harun: Kecurangan Sudah Terjadi saat Jokowi Mau Perpanjang Masa Jabatan

Refly Harun mendesak massa untuk menolak hasil Pemilu 2024.


16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

29 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
16 Orang Ditangkap saat Demonstrasi di DPR dan KPU, Ini Penjelasan Polres Metro Jakpus

Menurut Humas Polres Metro Jakarta Pusat, aksi demonstrasi di DPR semalam berujung anarkis.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

29 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

29 hari lalu

Suasana sepi di depan Gedung DPR/MPR  hingga pukul 14.15 WIB Rabu 20 Maret 2024. Rombongan pengunjuk rasa yang dikabarkan akan kembali melakukan aksinya belum yang terlihat. TEMPO/Defara Dhanya
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu oleh KPU, Begini Suasana di Depan Gedung DPR

Aksi demontrasi tolak pemilu curang di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah berlangsung sejak Senin lalu. Namun hari ini belum terlihat


Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

29 hari lalu

Penutupan jalan di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI menjelang penetapan hasil Pemilu 2024 pada hari ini, Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Menjelang Penetapan Hasil Pemilu 2024, Jalan di Depan Kantor KPU Ditutup

Menjelang penetapan hasil Pemilu hari ini, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat yang berada di depan Kantor KPU, ditutup.