TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Laut Richard Spencer dipecat setelah tidak setuju dengan Presiden Donald Trump atas penanganan kasus anggota Navy SEAL, yang dituduh melakukan kejahatan perang.
Menteri Pertahanan Mark T. Esper meminta pengunduran diri pemimpin AL dan Navy SEAL itu pada Ahad. Pemecatan ini semakin merenggangkan hubungan Trump dengan perwira militer senior.
Dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan New York Times, 26 November 2019, Esper mengatakan bahwa dia kehilangan kepercayaan pada Kepala Staf Angkatan Laut, Richard V. Spencer, karena pernyataan pribadinya tentang kasus ini. Pernyataan terbaru Esper berbeda dari apa yang dikatakan Esper di publik. Esper menambahkan bahwa dia sangat terganggu dengan perilaku ini.
Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan dan seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan pada Minggu malam bahwa Spencer sedang berusaha untuk membuat kesepakatan dengan Gedung Putih untuk membiarkan anggota komando Edward Gallagher tetap berada di unit elit Navy SEAL, bahkan ketika ia mendorong publik dan pejabat Pentagon untuk sidang disipliner.
Tetapi Spencer juga telah memprovokasi kemarahan Trump dengan mengancam untuk mengundurkan diri jika kasus ini dihentikan dan dengan secara terbuka mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan keputusan presiden untuk campur tangan mendukung Edward Gallagher, kata pejabat Departemen Pertahanan.
Teman-teman Spencer mengutip alasan-alasan kepergiannya, mengatakan bahwa Esper salah mengartikan situasi tersebut.
Kepala Operasi Pertempuran Khusus NAVY Seal Edward "Eddie" Gallagher di Irak pada 2017.[Navy Times]
Surat pengunduran diri Spencer, tertanggal Minggu, mengatakan dia menganggap ketertiban dan disiplin yang baik di seluruh jajaran Angkatan Laut sebagai "urusan yang sangat mematikan".
"Kehidupan para pelaut, marinir, dan rekan satu tim sipil kami secara harfiah bergantung pada eksekusi profesional dari banyak misi kami, dan mereka juga bergantung pada keyakinan dan dukungan yang berkelanjutan dari orang-orang yang kami layani dan sekutu yang kami layani bersama," kata surat itu. "Sayangnya, menjadi jelas bahwa dalam hal ini, saya tidak lagi berbagi pemahaman yang sama dengan komandan yang menunjuk saya, sehubungan dengan prinsip utama ketertiban dan disiplin yang baik. Saya tidak dapat dengan hati nurani mematuhi perintah yang saya yakini melanggar sumpah suci yang saya ambil."
Seorang pejabat Departemen Pertahanan mengatakan Gallagher sekarang akan tetap memegang pin Trident-nya, simbol keanggotaannya di Navy SEAL, sesuai arahan Esper karena kekhawatiran bahwa peristiwa beberapa hari terakhir akan membuat mustahil baginya untuk mendapatkan pemeriksaan yang adil.
Trump mengecam penanganan kasus pada Ahad, mengatakan di Twitter bahwa Gallagher telah "diperlakukan sangat buruk". Trump juga mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan Kenneth Braithwaite, duta besar untuk Norwegia, untuk menggantikan Spencer sebagai KSAL dan pemimpin Navy SEAL, yang sebelumnya menjadi bankir investasi dan pensiunan penerbang maritim yang telah memegang jabatan itu sejak 2017.