TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Cina timur membayar tunggakan biaya kelola properti dengan 4.500 koin, terpaksa membuat enam orang dari manajemen menghabiskan waktu enam jam untuk menghitungnya.
Warga bermarga Liu, di Yancheng, Provinsi Jiangsu, tidak senang dengan perusahaan manajemen propertinya dan menolak membayar biaya kelola selama tiga tahun dan berutang 49.661 yuan atau sekitar Rp 100 juta, menurut video yang diposting oleh Knews, seperti dikutip dari Global Times, 24 November 2019.
Video itu mengatakan Liu mengumpulkan semua uang receh yang disimpan putrinya selama lebih dari 20 tahun, dan menumpahkan 45.000 koin satu yuan pada perusahaan, membuat tumpukan besar dengan diameter satu meter lebih. Tumpukan ribuan koin tersebut memiliki berat 300 kilogram lebih.
Perusahaan properti awal tahun ini telah menuntut Liu. Vonis memenangkan pihak manajeman dan Liu diperintahkan oleh pengadilan untuk membayar semua tunggakan.
Karyawan perusahaan properti sedang menghitung koin.[Knews/Global Times]
Seorang staf perusahaan memberi tahu Knews bahwa enam rekannya menghabiskan lebih dari empat jam menghitung semua koin dan membungkusnya dengan bungkusan.
"Sangat sulit untuk menghitung dengan benar begitu banyak koin," kata anggota staf properti tersebut.
Ini bukan peristiwa yang berkaitan dengan koin pertama di Cina. Karyawan dealer mobil tercengang ketika seorang pelanggan membeli mobil dengan 66 kantong plastik berisi koin senilai ratusan ribu yuan.
Setelah memesan mobil Volkswagen Passat seharga 190.000 yuan atau sekitar 396 juta, seorang perempuan dari Kota Changzou, Provinsi Hebei, tiga kali bolak-balik mengantar puluhan kantong koin ke dealer.
Seperti dikutip dari Daily Mail, 25 Mei 2019, dari rekaman yang beredar puluhan pegawai dealer mulai menghitung koin dengan tangan yang berjumlah sekitar 130.000 yuan atau Rp 271 juta. 17 karyawan menghabiskan tiga hari menghitung koin pecahan 1 yuan, 5 jiao dan 1 jiao, menurut manajer dealer Jiao.