TEMPO.CO, Melbourne – Seorang yang diduga petugas intelijen Cina mencoba mencari suaka di Australia.
Petugas intelijen itu telah melaporkan detil upaya gangguan politik oleh Beijing terhadap Hong Kong, Taiwan, dan Australia.
Isu ini dilansir pertama kali oleh media Australia, The Age, dan dikutip oleh Reuters.
“Pembelot bernama Wang “William” Liqiang dilaporkan memberikan informasi kepada lembaga intelijen Australia ASIO mengenai identitas pejabat intelijen senior Cina yang berada di Hong Kong,” begitu dilansir The Age dan dikutip Reuters pada Sabtu, 23 November 2019.
Wang juga memberikan sejumlah informasi detil mengenai cara Cina mendanai dan melakukan operasi gangguan politik di Hong Kong, Taiwan dan Australia.
“Saya secara pribadi terlibat dan berpartisipasi dalam serangkaian aktivitas mata-mata,” kata Wang dalam pernyataan kepada ASIO seperti dilansir The Age.
Soal ini, pejabat ASIO enggan berkomentar saat dimintai tanggapan dengan mengatakan tidak berkomentar mengenai urusan operasional dan individu.
“Tujuan pemberian visa perlindungan adalah menjaga orang yang tidak dapat kembali ke negaranya karena adanya rasa takut berdasar atas persekusi atau risiko bahaya,” kata seorang pejabat departemen Dalam Negeri.
Soal ini, kementerian Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar soal ini.
Secara terpisah, Ketua Partai Buruh, yang merupakan oposisi, yaitu Anthony Albanese, mengatakan Wang mungkin memiliki klaim yang kuat untuk meminta suaka.
“Kami akan melakukan brifing soal ini pekan depan,” kata dia.
Soal ini, juru bicara Partai Progresif Demokratik Taiwan, yang berkuasa, mengatakan informasi dari Wang menunjukkan Cina terlibat dalam proses pemilu Presiden di sana pada 2020.
“Kami memohon kepada publik Taiwan untk menghadapi fakta apakah pasukan internet Cina atau pemerintah Cina yang menggunakan sistem demokrasi Taiwan untuk melanggar demokrasi kita,” kata Lee Yen-jong.