TEMPO.CO, Dili - Presiden Republik Timor Leste, Francisco Guterres Lu Olo, menganugerahi gelar Kalung Ordem Timor Leste kepada wartawan Inggris Max Stahl atas jasanya menyuting kasus pembantaian di Santa Cruz Dili, Timor-Leste pada 12 November 1991.
Penghargaan itu diatur dalam Keputusan Presiden No. 50/2019, tertanggal 21 November 2019. Dalam keputusan itu, pemerintah juga menawarkan kewarganegaraan Timor Leste kepada Stahl.
"Seseorang yang dengan anggun mempertaruhkan nyawanya pada saat gravitasi ekstrem dan yang menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada negara kami, mendapat hak untuk menjadi warga negara Timor, "kata Lu-Olo.
Stahl adalah wartawan yang memfilmkan pembantaian Santa Cruz pada 12 November 1991. Dia mendapatkan penghargaan Order of Liberty Necklace, yakni penghargaan tertinggi yang diberikan kepada seorang warga negara.
"Gambar yang diambil Max Stahl telah banyak berkontribusi pada perubahan sikap dan membantu masyarakat internasional untuk memahami bahwa demonstrasi tanpa rasa takut dari kaum muda juga mewakili keinginan mendalam dari orang-orang yang berjuang, orang-orang yang tampaknya berani dan gigih, tahu bagaimana mengatur dan bertarung di bawah moto 'Menolak adalah menang', "kata Presiden.
Presiden Lu Olo mengenang sejak kemerdekaan, Stahl telah mengembangkan proyek besar untuk pembentukan arsip audiovisual di Timor Leste yang akan membantu meninggalkan catatan perjuangan melawan pendudukan untuk generasi yang akan datang.
Stahl telah menunjukkan kinerja yang berani dalam perjalanan perjuangan Timor Leste. Pada saat pendudukan, Stahl juga dinilai terus berkontribusi terhadap pengembangan Timor Leste, antara lain, melalui organisasi yang disebut Stahl Audiovisual Center yang kegiatannya terkait dengan pelestarian, penyebaran dan pengembangan arsip memori sejarah. Kontribusi yang ditunjukkan oleh wartawan perang ini layak diakui dan dihargai.
Stahl, saat ini harus meninggalkan Timor Leste sementara waktu untuk fokus pada perawatan medis.