Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pro dan Kontra Kembalinya Evo Morales ke Bolivia

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales bertemu di Plaza Mayor, sebagai bagian dari protes di La Paz, Bolivia 16 November 2019. [REUTERS / Henry Romero]
Pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales bertemu di Plaza Mayor, sebagai bagian dari protes di La Paz, Bolivia 16 November 2019. [REUTERS / Henry Romero]
Iklan

TEMPO.COEl Alto – Sejumlah pendukung Evo Morales, yang mengundurkan diri sebagai Presiden, berkumpul di Kota El Alto untuk memperjuangkan kembalinya Presiden pertama dari warga Indian itu dari Meksiko.

Ratusan warga terlibat bentrok dengan petugas keamanan saat mereka berusaha memblokade pembangkit listrik utama di kota itu.

Sebagian lainnya berpawai ke ibu kota La Paz sambil membawa bendera Wiphala, yang berwarna-warni sebagai simbol etnis Andean.
Mereka berupaya menekan Presiden interim, Jeanine Anez, yang menggantikan Evo Morales.

Namun, kelompok masyarakat asli Bolivia, yang merupakan keturunan Indian, tidak sepenuhnya satu suara di El Alto.

“Mereka menyebut kami keturunan Indian, kami ras berkulit hitam, dan ras terkutuk,” kata Jaime Pablo, seorang pemimpin demonstrasi dari salah satu provinsi, saat dia ikut berdemonstrasi memblokade pembangkit listrik yang menyuplai energi listrik ke La Paz seperti dilansir Reuters pada Kamis, 21 November 2019.

Pablo merasa terganggu mengenai perbedaan pendapat diantara para pemimpin warga asli. Saat ini, mereka berdialog dengan pemerintah untuk mengakhiri aksi massa dengan imbalan digelarnya pemilu yang dipercepat.

“Pemerintah ingin memecah belah kami. Caranya? Mereka merangkul para pemimpin kami dan bekas pemimpin kami dan bicara dengan mereka. Tapi kami bertekad tidak akan menghormati itu,” kata Pablo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kota El Alto menjadi saksi bentrok fisik antara polisi dan tentara dengan masyarakat asli yang berdemonstrasi pada Selasa malam pekan ini. Delapan orang tewas akibat bentrokan ini, yang diduga akibat tembakan peluru tajam aparat.

Warga asli meminta perdamaian dan mulai mencari tokoh pengganti Evo Morales sambil membersihkan blokade jalan.

Evo Morales merupakan pemimpin pertama Bolivia dari warga asli. Dia melarikan diri ke Meksiko di tengah tekanan polisi, militer dan oposisi, yang menudingnya melakukan kecurangan pemilu Presiden pada Oktober 2019.

Pasca pengunduran diri Evo Morales pada 10 November 2019, Bolivia menghadapi kisruh politik antara kelompok Indian, yang menjadi mayoritas publik dengan kelompok keturunan kulit putih, yang menilainya berkuasa telalu lama. Morales telah berkuasa 14 tahun.

Evo Morales, 60 tahun, memiliki musuh politik yaitu kelompok-kelompok yang sempat menyebutnya sebagai pahlawan. Ini seperti kelompok warga asli yang menolak tanahnya digunakan untuk pembangunan. Dia juga dinilai memberikan bantuan kepada komunitas tertentu serta melewati batasan kepresidenan.

“Dia sudah pergi. Kami harus mencari penggantinya, Evo Morales,” kata Macario Velasquez, 76 tahun, berasal dari daerah Yungas. “Saya harap situasi membaik dan semua orang bisa kembali bekerja serta bersekolah.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

22 jam lalu

Kabaharkam Polri Komjen Mohammad Fadil Imran melepas 111 personel amankan TPS luar negeri, Senin, 29 Januari 2024. Foto: Istimewa
Singgung Pemilu 2019, Kabaharkam Fadil Imran Minta Masyarakat Terima Hasil Penghitungan KPU

Kabaharkam memastikan situasi menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024 terpantau kondusif.


Didin Damanhuri Klaim Ribuan Orang Bakal Gelar Demonstrasi Serentak di 19 Maret

1 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Didin Damanhuri Klaim Ribuan Orang Bakal Gelar Demonstrasi Serentak di 19 Maret

Didin mengklaim pihaknya akan mengerahkan 10 ribu orang dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senayan.


Polisi Sebut Ribuan Massa Bakal Demonstrasi di DPR Rabu, 20 Maret 2024

2 hari lalu

Ilustrasi Petugas Pengaman Demonstrasi/unjuk rasa/ Petugas Anti Huru-hara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Sebut Ribuan Massa Bakal Demonstrasi di DPR Rabu, 20 Maret 2024

Polisi sebut akan ada ribuan massa menggelar demonstrasi di DPR pada Rabu, 20 Maret 2024.


Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Ingin Cegah Eskalasi Besar Massa Menolak Hasil Pemilu 2024

3 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto (kanan) bersama eks Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kediaman Mahfud MD, kawasan Patra Kuningan, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Usai resmi menjabat sebagai Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto melakukan beberapa kegiatan salah satunya bertemu dengan Mahfud MD. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Ingin Cegah Eskalasi Besar Massa Menolak Hasil Pemilu 2024

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto mengatakan pemerintah sudah mendeteksi gelombang massa yang akan turun ke jalan untuk menolak hasil pemilu 2024.


Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

4 hari lalu

Massa membawa replika batu nisan makam di Aksi Sejagad : 30 Hari Matinya Demokrasi di Rezim Jokowi di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta Kamis sore 14 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Soroti 30 Hari Matinya Demokrasi di Era Jokowi, Massa Bawa Nisan di Depan Istana Presiden Yogyakarta

Salah satu yang diserukan massa aksi di Yogyakarta itu adalah menolak hasil Pemilu 2024 yang diwarnai berbagai pelanggaran.


Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

10 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Pentagon: Tiga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Garda Nasional AS

Pentagon mengKonfirmasi tiga orang tewas dalam kecelakaan helikopter Garda Nasional AS di dekat perbatasan Texas-Meksiko.


Demo di DPR RI Hari Ini soal Pemakzulan Jokowi, Polisi Terjunkan 2.678 Personel

11 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
Demo di DPR RI Hari Ini soal Pemakzulan Jokowi, Polisi Terjunkan 2.678 Personel

Polres Jakarta Pusat menerjunkan 2.678 personel untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR siang ini, Jumat, 8 Maret 2024


Demonstrasi Dokter di Korea dan Indonesia, Apa Perbedaan Tuntutannya?

14 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Demonstrasi Dokter di Korea dan Indonesia, Apa Perbedaan Tuntutannya?

Unjuk rasa besar-besaran dokter di Korea Selatan pada Minggu, 3 Maret 2024 tersebab perselisihan mengenai penambahan kuota mahasiswa kedokteran


Aksi Demonstrasi di DPR dan Kantor Gibran: Dari Hak Angket hingga Pemakzulan Jokowi

17 hari lalu

Massa dari berbagai ormas dan relawan berunjuk rasa di depan Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Aksi Demonstrasi di DPR dan Kantor Gibran: Dari Hak Angket hingga Pemakzulan Jokowi

Aksi demonstrasi berlangsung di dua tempat berbeda. Selain desak digulirkannya hak angket oleh DPR, mereka juga menuntut pemakzulan Jokowi.


Cerita Intel di Kantor ICW Usai Diskusi Mahasiswa Soal Kecurangan Pemilu dan Pemakzulan Jokowi

21 hari lalu

Puluhan masyarakat yang mengklaim sebagai mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan gedung ICW, Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Cerita Intel di Kantor ICW Usai Diskusi Mahasiswa Soal Kecurangan Pemilu dan Pemakzulan Jokowi

Hari ini kantor ICW didatangi sekelompok massa yang memprotes soal rasisme di Papua. Isu yang jauh dari fokus dan agenda ICW.