TEMPO.CO, Jakarta - Diaspora Indonesia dan WN Australia rela antre panjang dibawah terik matahari musim panas Australia demi mendapatkan kuliner Indonesia di Festival Indonesia 2019.
Kelezatan kuliner dan keindahan budaya nusantara kembali menjadi primadona warga Ibu Kota Australia melalui perhelatan Festival Indonesia 2019 yang digelar KBRI Canberra pada Sabtu, 16 November 2019.
Beragam kuliner khas Indonesia yang ditawarkan dalam Festival ini memang telah menjadi daya tarik utama bagi publik Australia selama ini. Mulai dari aneka jajanan manis seperti martabak dan kue pukis, sampai makanan berat seperti salero Minang rendang, sate padang, sate ayam, gulai kikil dan paru balado; cita rasa Jawa Tengah dan Timur yakni nasi pecel, urap, ayam penyet dan rawon; raso Wong Kito antara lain pempek, mie celor dan tekwan, dan lain sebagainya adalah sedikit contoh dari sederet masakan terkenal Indonesia yang banyak diserbu pengunjung.
Bukan hanya cita rasa yang menggoyang lidah pengunjung, Festival Indonesia 2019 juga menampilkan berbagai produk ekspor Indonesia seperti mie instan, kopi, sepatu, garmen, makanan ringan, hingga jasa pendidikan, pariwisata dan rute jasa penerbangan maskapai Garuda Indonesia.
Suasana Festival Indonesia 2019 yang dipenuhi pengunjung dengan antusias, Canberra, Australia, 16 November 2019.[Dok. KBRI Canberra]
Masyarakat Australia terlihat bergembira, atau setidaknya melepas rindu, dan menyambut baik banyaknya jenis produk Indonesia yang dapat dijumpai di Negeri Kangguru dalam festival ini.
Acara semakin meriah dengan diadakannya undian berhadiah (raffle) yang memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk memenangkan tiket pesawat PP dari Sydney ke Jakarta serta berbagai hadiah lainnya.
"saya sangat suka masakan Indonesia...akan mengunjungi Indonesia untuk musim liburan nanti," tutur salah seorang pemenang hadiah raffle, Crowley, seperti dikutip dari rilis KBRI Canberra kepada Tempo, 19 November 2019.
Anak-anak pun tidak ketinggalan disuguhi berbagai kegiatan interaktif seperti mewarnai baju daerah Indonesia, face painting Harimau Sumatera, dan photo booth dengan latar Becak dan Presiden Jokowi.
Pengunjung mengantre di berbagai stan makanan nusantara dalam Festival Indonesia 2019 di Canberra, Australia, 16 November 2019.[Dok. KBRI Canberra]
Bagi masyarakat Australia, Festival Indonesia memang menjadi salah satu momentum yang selalu ditunggu-tunggu di Kota Canbera, yang memang terkenal sebagai salah satu kota di Australia yang sangat mendorong dan menghormati kehidupan multikuktur.
Antara lain Leanne Castley, 37 tahun, yang berasal dari Queanbeyan, New South Wales, mengaku tak pernah melewatkan acara Festival Indonesia di KBRI Canberra ini. "Saya sudah dua tahun berturut-turut hadir dan menunggu acara ini karena saya dapat membeli makanan Indonesia yang beragam di satu tempat. Saya sangat puas dengan penyelenggaraan tahun ini," ujar Leanne.
Festival Indonesia tahun ini, yang merupakan penyelenggaraan ke-12, memang terasa semakin istimewa karena pada tahun ini Indonesia dan Australia tengah merayakan 70 tahun pembukaan Hubungan Diplomatik.
Dalam usia hubungan bilateral yang semakin mapan, kemitraan kedua negara telah semakin meningkat dengan peningkatan status menjadi Comprehensive-Strategic Partnership di tahun lalu, serta penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) di bulan Maret 2019.
Melalui Festival Indonesia, KBRI Canberra berupaya untuk semakin mendekatkan hubungan antar-masyarakat Indonesia dan Australia dengan membawa sajian terbaik dari Indonesia ke publik Canberra.