TEMPO.CO, Jakarta - Vatikan pada Senin, 18 November 2019, mengkonfirmasi Kepala Penasehat Keuangan Vatikan, Rene Bruelhart, 47 tahun, akan segera meninggalkan jabatannya. Hal ini terjadi berselang beberapa pekan setelah aparat kepolisian secara tiba-tiba pada 1 Oktober 2019 melakukan penggeledahan di kantor Penasehat Keuangan Vatikan.
Bruelhart dalam keterangannya menyatakan mengundurkan diri. Laki-laki yang juga seorang pengacara itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait alasan keputusannya itu.
Foto gereja Basilica de Sto. Nino (Basilica of the Holy Child) saat belum hancur diguncang gempa 7,2 SR di tahun 2011. Akibat diguncang gempa beberapa bagian gereja termasuk menara lonceng ambruk. (AP Photo/Chester Baldicantos)
Dalam penggeledahan awal Oktober lalu, kepolisian Vatikan menyita sejumlah dokumen dan komputer. Penggeledahan itu telah mengejutkan gereja Vatikan. Langkah penggeledahan dilakukan setelah Jaksa Penuntut Vatikan melakukan investigasi sebuah real estate di London, Inggris.
Dikutip dari reuters.com, Menteri Luar Negeri Vatikan, Pietro Parolin, pada Oktober lalu mengetahui kesepakatan (pembelian properti) itu tidak transparan. Dia pun berjanji akan meninjau lagi lebih jauh. Otoritas informasi keuangan Vatikan atau AIF yang diketuai oleh Bruelhart, menyatakan Bruelhart tidak melalukan kesalahan terkait pembelian proporti di Inggris itu.
Vatikan dalam keterangannya menyebut, Bruelhart akan angkat kaki dari jabatannya per Selasa, 19 November 2019 setelah lima tahun mengisi posisi tersebut. Pengganti Bruelhart akan diumumkan setelah Paus Fransiskus pulang dari tur ke Asia pada 26 November 2019. Vatikan tidak menjelaskan alas an kepergian Bruelhart.
Lima pegawai di gereja Vatikan dibekukan dari jabatannya setelah penggeledahan yang terjadi pada 1 Oktober lalu. Diantara mereka yang dibekukan dari tugasnya adalah Direktur AIF, Tommaso di Ruzza.