TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menolak berkomentar soal skandal yang diarahkan pada Pangeran Andrew. Dalam wawancara pertamanya dengan media, Pangeran Andrew menyangkal telah melakukan hubungan seks dengan seorang remaja.
Pangeran Andrew adalah anak kedua Ratu Elizabeth atau adik Pangeran Charles. Namanya terseret dalam kasus Jeffrey Epstein, penasehat keuangan asal Amerika Serikat yang tewas bunuh diri dalam penjara setelah diduga terlibat dalam perdagangan seks. Pangeran Andrew dan Epstein dikenal berkawan baik selama 20 tahun, bahkan dia diduga pernah menginap di salah satu rumah Epstein di New York, Amerika Serikat.
“Saya tidak akan terseret mengomentari hal-hal terkait keluarga kerajaan,” kata Johnson, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 18 November 2019.
Ratu Elizabeth menyambut Boris Johnson selama audiensi di Istana Buckingham, di mana ia akan secara resmi mengakuinya sebagai perdana menteri baru, di London, 24 Juli 2019. [Victoria Jones / Pool via REUTERS]Perdana
Sebelumnya, Johnson ditanya oleh para wartawan apakah dia akan mendorong Pangeran Andres bekerja sama dengan otoritas Amerika Serikat terkait tindakan Epstein. Ketika itu, Johnson menjawab hal itu patut dicoba.
Hasil wawancara Pangeran Andrew dengan BBC dikritik karena dia terkesan bertele-tele dan kontradiktif. Salah satunya ketika dia mengakui kalau tindakan Epstein itu (terlibat dalam tuduhan perdagangan seks) sungguh tidak pantas, namun saat yang sama dia tidak menyesali hubungan pertemanan dengan Epstein karena hal ini telah memberikannya sejumlah kesempatan untuk bertemu rekan-rekan bisnisnya.
Epstein bunuh diri di ruang selnya pada Agustus 2019 saat sedang menghadapi tuduhan perdagangan seks. Salah satu orang yang menuduh Epstein, Virginia Giuffre, mengatakan dia pernah dipaksa melakukan hubungan seks dengan Pangeran Andrew di London, New York dan sebuah pulau pribadi di Karabia pada 1999 dan 2002 ketika Epstein menahannya sebagai budak seks.