TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa di Iran sejak Jumat pekan lalu hingga hari ini semakin tidak terkendali, sedikitnya 40 orang tewas dan pembakaran baliho raksasa bergambar pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Pembakaran baliho Khamenei terjadi di kota Isfahan, seperti dilaporkan Al Arabiya, Senin, 18 November 2019.
Di kota Shiraz, pasukan keamanan menggunakan senjata tajam menekan pengunjuk rasa.
Jumlah 40 orang tewas dalam aksi unjuk rasa berdasarkan informasi beberapa lembaga HAM dan video media sosial yang diberitakan situs media oposisi Radio Farda. Otoritas Iran mengkonfirmasi hanya 3 orang yang tewas dalam unjuk rasa.
Jaringan kerja HAM Kurdi melalui Twitter melaporkan bahwa pasukan keamanan Ian menembaki para pengunjuk rasa dari atap bangunan di kota Javanrud, Minggu, 17 November dan menewaskan sedikitnya 4 orang.
Sedikitnya 6 orang tewas pada hari Sabtu, 16 November dan korban tewas juga ditemukan di Mariwan, provinsi Kurdistan. Seorang pria ditembak di bagian kepala di Mariwan.Pelakunya diduga penembak jitu.
Unjuk rasa yang pecah di kota Javanrud, Sanandaj, Kermansha dan Bukan dilaporkan telah menimbulkan korban jiwa.
Di provinsi Khuzestan, sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas dibunuh , menurut laporan Karim Dehimi sebagai aktivis Ahwazi berkantor di London, Inggris saat diwawancara Radio Farda.
Unjuk rasa yang berlangsung di beberapa kota di Iran dipicu kenaikan harga minyak sebesar 50 persen pada hari Jumat pekan lalu. Iran telah menutup akses Internet setelah unjuk rasa mengguncang negara kaya minyak itu.