TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan langka yaitu membela bekas Wakil Presiden, Joe Biden.
Ini terjadi setelah pemerintah Korea Utara mengeluarkan pernyataan yang menyebut Biden sebagai anjing gila yang harus dipukuli hingga mati.
“Joe Biden mungkin saja mengantuk dan sangat lamban,” kata Trump lewat akun Twitter @realdonaldtrump Senin, 18 November 2019.
Trump melanjutkan,”Tapi dia bukan anjing gila. Dia sebenarnya lebih baik dari itu.”
Trump menanggapi pernyataan dari seorang komentator berhaluan konservatif yang mengutip serangan verbal soal Joe Biden.
Media Korea Utara, KCNA, menyebut Joe Biden berani menghina kewibawaan pemimpin tertinggi negara itu.
“Anjing gila seperti Biden bisa melukai banyak orang jika dibiarkan berlarian,” begitu pernyataan yang dilansir KCNA. “Mereka harus dipukuli sampai mati dengan tongkat.”
Pernyataan dari Korea Utara ini muncul setelah Joe Biden meluncurkan iklan kampanye pilpres 2019. Isi iklan itu mengecam kebijakan politik luar negeri Trump dengan mengatakan,”Diktator dan tiran dipuji. Sekutu kita dikesampingkan.”
Kata ‘tyrant’ itu terdengar diucapkan dalam iklan bersamaan dengan kemunculan gambar Trump dan Kim Jong Un bersalaman saat pertemuan puncak di Singapura pada 2018.
Pembelaan Trump juga tidak memiliki makna yang jelas saat mengatakan dalam cuitannya bahwa Biden sebenarnya lebih baik dari itu.
Pernyataan itu juga menimbulkan pertanyaan apakah Trump justru menggunakan cuitannya itu untuk menjalin komunikasi lagi dengan Kim Jong Un.
“Saya satu-satunya yang dapat mengantarkan Anda ke tempat yang seharusnya,” lanjut Trump sambil mendesak Kim bertindak cepat dan menyelesaikan kesepakatan.
Saat ini, Reuters melansir, AS dan Korea Utara sedang berusaha menghidupkan lagi negosiasi damai perlucutan senjata nuklir. Pembicaraan damai kedua negara tidak mencapai hasil saat digelarnya pertemuan puncak di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019.