TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Korea Selatan pada Minggu, 17 November 2019, sepakat akan menunda latihan militer bersama dalam upaya mendorong perdamaian dengan Korea Utara. Washington menyangkal hal itu karena telah mencapai konsesi dengan Pyongyang.
Dikutip dari reuters.com, latihan militer bersama yang ditunda itu bernama Flying Training yang akan mensimulasikan latihan udara dan melibatkan sebuah sejumlah jet tempur milik Korea Selatan dan Amerika Serikat. Dalam upaya memberikan penghormatan kepada Pyongyang, skala latihan militer bersama antara Amerika Serikat – Korea Selatan sudah dikurangi dibanding tahun lalu. Kendati begitu, Korea Utara masih saja keberatan.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melambaikan tangan saat tiba di Dong Dang, Vietnam, 26 Februari 2019. Ratusan pengamanan disiapkan untuk mengamankan pertemuan kedua Kim dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu dan Kamis, 28 Februari 2019. Nhan Sang/VNA via REUTERS
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper, mengatakan militer Amerika Serikat dan Korea Utara akan tetap bersikap siaga walau pun telah dilakukan pengurangan skala latihan, bahkan sekarang ditunda.
“Saya tidak melihat ini sebagai sebuah konsesi. Saya melihat ini sebagai sebuah niat baik untuk mewujudkan perdamaian. Saya rasa menciptakan lebih banyak ruang bagi para diplomat untuk mencetak sebuah kesepakatan pada denuklirisasi di Semenanjung Korea yang sangat penting,” kata Esper.
Latihan militer bersama yang dibatalkan ini seharusnya dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Sebelumnya pada awal November 2019, seorang diplomat senior Korea Utara menyalahkan latihan militer bersama sama dengan menyiram air dingin ke perundingan Wasington – Pyongyang. Korea Utara berulang kali menentang latihan militer bersama antara Amerika Serikat – Korea Selatan yang dipandang sebagai sebuah latihan untuk melakukan penyerangan.