Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal Mengenai Evo Morales dari Bolivia

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Bolivia Evo Morales berpidato di hadapan para pendukung di La Paz, Bolivia, 5 November 2019. [REUTERS / Manuel Claure / File Photo]
Presiden Bolivia Evo Morales berpidato di hadapan para pendukung di La Paz, Bolivia, 5 November 2019. [REUTERS / Manuel Claure / File Photo]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Bolivia, Evo Morales, melarikan diri ke Meksiko setelah munculnya desakan dari kelompok militer dan polisi agar dia mengundurkan diri.

Ini terjadi setelah munculnya tudingan telah kecurangan pemilu, yang digelar pada Oktober 2019 dan dimenangkan Morales.

Morales menuding sekelompok orang melakukan kudeta terhadap pemerintahannya dengan alasan terjadinya kecurangan pemilu.

Berikut ini 5 hal mengenai Evo Morales, yang merupakan Presiden pertama Bolivia dari penduduk asli: 

Presiden Bolivia, Evo Morales, melarikan diri ke Meksiko setelah munculnya desakan dari kelompok militer dan polisi agar dia mengundurkan diri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini terjadi setelah munculnya tudingan telah kecurangan pemilu, yang digelar pada Oktober 2019 dan dimenangkan Morales.

Morales menuding sekelompok orang melakukan kudeta terhadap pemerintahannya dengan alasan terjadinya kecurangan pemilu.

Berikut ini beberapa hal mengenai Evo Morales, yang merupakan Presiden pertama Bolivia dari penduduk asli:

  1. Evo Morales, 48 tahun, berasal dari keluarga Indian miskin di Aymara. Dia menggembala llama di dataran Andean saat kanak-kanak. Dia tidak pernah lulus sekolah menengah atas. Dia mengatakan empat dari enam adik kakaknya meninggal dunia pada usia muda.
  1. Pada 1980, Morales dan keluarganya pindah ke arena pertanian koka karena terjadi kekeringan. Sepuluh tahun kemudian dia muncul sebagai pemimpin serikat petani koka dan mulai berkarir politik.
  1. Karir politik Morales melesat seiring dengan kebangkitan gerakan politik penduduk asli, yang merupakan mayoritas di Bolivia, bernama Quechua dan Aymara Indian. Dia memenangkan pemilu dengan suara meyakinkan pada 2005.
  1. Morales merupakan pengritik keras kebijakan politik luar negeri AS dan membangun aliansi politik dengan mendiang Hugo Chavez, yang sempat menjadi Presiden di Venezuela. Dia juga terbilang dekat dengan Fidel Castro di Kuba, yang kerap menjadi rujukannya.
  1. Evo Morales ingin mengamandemen konstitusi Bolivia agar memberi kekuasaan lebih besar kepada masyarakat keturunan Indian, yang menurutnya telah ditindas selama berabad-abad oleh kelompok kulit putih. Kelompok kulit putih ini merupakan keturunan Eropa dan menjadi kelompok elit.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Megawati Ceritakan Varietas Padi MSP yang Dinamai Berdasarkan Inisial Namanya

9 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua partai keenam yang terkaya di Indonesia. Berdasarkan LHKPN pada 31 Desember 2021, Mega memiliki harta kekayaan sebanyak Rp214,2 miliar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Megawati Ceritakan Varietas Padi MSP yang Dinamai Berdasarkan Inisial Namanya

Saat Rakernas IV PDIP, Megawati bercerita mengenai varietas padi berdasarkan inisial namanya, tapi ia meminta diganti menjadi Mari Sejahterakan Petani


Harga Beras Naik, Bulog: Kami Harus Imbang di Sisi Petani dan Konsumen

3 hari lalu

Pekerja memeriksa karung beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Kamis, 14 September 2023. Pemerintah menyatakan stok beras dalam negeri aman sampai akhir 2023.  TEMPO/Prima mulia
Harga Beras Naik, Bulog: Kami Harus Imbang di Sisi Petani dan Konsumen

Bulog menyatakan harus menyeimbangkan dua sisi, baik di sisi petani maupun konsumen menyusul kenaikan harga beras di sejumlah wilayah saat ini.


Cerita Petani Lumajang soal Ironi di Hari Tani: Kekeringan yang Meluas Buat Gigit Empat Jari Sekaligus

5 hari lalu

Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Cerita Petani Lumajang soal Ironi di Hari Tani: Kekeringan yang Meluas Buat Gigit Empat Jari Sekaligus

Para petani di Lumajang mengeluhkan kekeringan yang meluas. Lonjakan harga gabah tak dirasakan oleh mereka. Begini cerita lengkapnya.


Kementan Memilih Lesti Kejora sebagai Duta Petani Milenial, Pertimbangannya?

8 hari lalu

Lesti Kejora dan putranya, Muhammad Leslar Al-Fatih Billar. Foto: Instagram/@lestykejora
Kementan Memilih Lesti Kejora sebagai Duta Petani Milenial, Pertimbangannya?

Syahrul Yasin Limpo memberikan sertifikat Duta Petani Milenial kepada penyanyi dangdut Lestiani alias Lesti Kejora.


Harga Beras Bergejolak, Ekonom: Harus Jadi Alarm Perubahan Kebijakan Pangan

9 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Harga Beras Bergejolak, Ekonom: Harus Jadi Alarm Perubahan Kebijakan Pangan

Ekonom UPN Veteran Jakarta mengatakan gejolak harga beras mesti menjadi momentum pemerintah untuk merefleksikan kembali kebijakan pangan nasional.


Derita Kekeringan Petani Lumajang, 'Sakramen' dan Persamuhan Itu

10 hari lalu

Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Derita Kekeringan Petani Lumajang, 'Sakramen' dan Persamuhan Itu

Para petani menyoal kerusakan irigasi yang menambah persoalan mereka di tengah kekeringan di Lumajang. Bupati Lumajang berjanji segera menyelesaikan.


Ombudsman Usulkan HET Gabah, Pengamat: Berpotensi Rugikan Petani

12 hari lalu

Petani memanen padi saat panen raya di Kampung Bojong Jambu, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2023. Di petak sawah lain yang menggunakan pupuk organik bios 44 bisa menghasilkan 7,2 ton gabah basah. TEMPO/Prima mulia
Ombudsman Usulkan HET Gabah, Pengamat: Berpotensi Rugikan Petani

Pengamat AEPI Khudori mengatakan usulan Ombudsman supaya ada harga eceran tertinggi (HET) gabah berpotensi merugikan petani.


Ombudsman Usulkan HET Gabah untuk Kendalikan Harga Beras, Pengamat: Merugikan Petani

12 hari lalu

Pekerja menyimpan karung beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 14 September 2023. Untuk mengatasi daya beli masyarakat yang melemah akibat gejolak harga beras, pemerintah melalui Bulog menggelontorkan 210 ribu ton beras untuk bantuan pangan berupa bansos beras bagi 21,3 juta KPM. TEMPO/Prima mulia
Ombudsman Usulkan HET Gabah untuk Kendalikan Harga Beras, Pengamat: Merugikan Petani

Khudori mengatakan harge eceran tertinggi (HET) gabah sulit diterapkan.


Potensi Pendapatan Hilang Rp 78 Miliar Akibat Kekeringan, Petani Lumajang Salahkan Pemerintah

12 hari lalu

Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Potensi Pendapatan Hilang Rp 78 Miliar Akibat Kekeringan, Petani Lumajang Salahkan Pemerintah

Informasi yang diperoleh TEMPO menyebutkan Dam Gambiran menjadi kewenangan Kabupaten Lumajang dengan irigasinya bernama DI Boreng.


Terduga Maling Motor di Bekasi Tewas Kecelakaan Saat Dikejar Korbannya

13 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Terduga Maling Motor di Bekasi Tewas Kecelakaan Saat Dikejar Korbannya

Indar, 50 tahun, mengalami kecelakaan saat diduga hendak membawa kabur motor curian di Jalan Raya Kampung Rawakuda, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.