TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar Inggris meminta maaf telah menerbitkan berita duka atau obituari seseorang yang ternyata masih hidup.
The Northern Echo, media yang berbasis di North East England, melaporkan bahwa seorang pria bernama Charlie Donaghy, digambarkan sebagai penggemar olahraga di wilayah tersebut, telah wafat. Mereka tampaknya memeriksa informasi tersebut dengan tiga sumber independen untuk mengkonfirmasi kematiannya.
"Namun, kami senang dapat melaporkan bahwa Tuan Donaghy masih hidup dan sehat. Kami menghapus cerita dari situs web kami dan saluran media sosial segera setelah kami menyadari bahwa itu tidak benar," tulis surat kabar itu dalam permintaan maaf yang diterbitkan Senin, seperti dikutip dari Fox News, 14 November 2019.
Staf Echo menulis bahwa mereka meminta maaf atas kesalahannya dan atas segala kesusahan yang menimpa Tuan Donaghy, keluarga dan teman-temannya.
Anggota keluarga Donaghy, seperti dilaporkan oleh Irish Central, mengecam koran di Facebook karena berita kematian yang salah.
"Hari ini Echo menerbitkan penghormatan & obituari yang indah tentang Ayahku. Tapi ... Ayah TIDAK mati!" tulis putranya Ian Donaghy di Facebook. "Kepada semua orang yang menyampaikan belasungkawa tentang Ayahku ... Charlie! Dia TIDAK mati! Ini TIDAK benar ... Tuhan tahu dari mana asalnya tetapi dia masih hidup & baik."
Bersamaan dengan permintaan maaf mereka, Echo menerbitkan pernyataan dari keluarga Donaghy yang berbunyi, "Kami sangat terpukul oleh ketidakakuratan laporan ini."
"Ini telah menyebabkan penderitaan yang tak terukur bagi saudara perempuan saya, juga bagi banyak teman dan pendukung Ayah selama bertahun-tahun. Membiarkan ini diterbitkan ke Internet tanpa memeriksa dengan keluarga kami tidak dapat dimaafkan," lanjut pernyataan tersebut. Keluarga juga berharap kesalahan berita duka atau obituari seperti ini tidak terjadi lagi kepada siapapun.