Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surat Kabar Inggris Terbitkan Obituari Orang yang Masih Hidup

image-gnews
Surat kabar Inggris salah menerbitkan obituari atau berita duka seseorang yang masih hidup.[Facebook/Ian Donaghy]
Surat kabar Inggris salah menerbitkan obituari atau berita duka seseorang yang masih hidup.[Facebook/Ian Donaghy]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar Inggris meminta maaf telah menerbitkan berita duka atau obituari seseorang yang ternyata masih hidup.

The Northern Echo, media yang berbasis di North East England, melaporkan bahwa seorang pria bernama Charlie Donaghy, digambarkan sebagai penggemar olahraga di wilayah tersebut, telah wafat. Mereka tampaknya memeriksa informasi tersebut dengan tiga sumber independen untuk mengkonfirmasi kematiannya.

"Namun, kami senang dapat melaporkan bahwa Tuan Donaghy masih hidup dan sehat. Kami menghapus cerita dari situs web kami dan saluran media sosial segera setelah kami menyadari bahwa itu tidak benar," tulis surat kabar itu dalam permintaan maaf yang diterbitkan Senin, seperti dikutip dari Fox News, 14 November 2019.

Staf Echo menulis bahwa mereka meminta maaf atas kesalahannya dan atas segala kesusahan yang menimpa Tuan Donaghy, keluarga dan teman-temannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota keluarga Donaghy, seperti dilaporkan oleh Irish Central, mengecam koran di Facebook karena berita kematian yang salah.

"Hari ini Echo menerbitkan penghormatan & obituari yang indah tentang Ayahku. Tapi ... Ayah TIDAK mati!" tulis putranya Ian Donaghy di Facebook. "Kepada semua orang yang menyampaikan belasungkawa tentang Ayahku ... Charlie! Dia TIDAK mati! Ini TIDAK benar ... Tuhan tahu dari mana asalnya tetapi dia masih hidup & baik."

Bersamaan dengan permintaan maaf mereka, Echo menerbitkan pernyataan dari keluarga Donaghy yang berbunyi, "Kami sangat terpukul oleh ketidakakuratan laporan ini."

"Ini telah menyebabkan penderitaan yang tak terukur bagi saudara perempuan saya, juga bagi banyak teman dan pendukung Ayah selama bertahun-tahun. Membiarkan ini diterbitkan ke Internet tanpa memeriksa dengan keluarga kami tidak dapat dimaafkan," lanjut pernyataan tersebut. Keluarga juga berharap kesalahan berita duka atau obituari seperti ini tidak terjadi lagi kepada siapapun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

7 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

Pakar menjelaskan ciri-ciri epilepsi yang sebenarnya sangat banyak, contohnya melamun atau bahkan sakit kepala.


WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

28 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza  27 Februari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

WHO menyebut jumlah kematian di Jalur Gaza sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu telah melampaui 30 ribu jiwa.


Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

31 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan
Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Kediri tewas dengan tubuh penuh luka diduga dianiaya oleh empat seniornya


Dubes Rusia Klaim Alexei Navalny Meninggal karena Penggumpalan Darah

35 hari lalu

Dubes Rusia Klaim Alexei Navalny Meninggal karena Penggumpalan Darah

Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyebut bahwa tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny meninggal karena masalah kesehatan


AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

36 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

Amerika Serikat pada Jumat 23 Februari 2024 akan mengumumkan sanksi terhadap Rusia atas kematian tokoh pengkritik pemerintah Rusia, Alexei Navalny


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

37 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Puluhan KPPS Meninggal, Ini Cerita Petugas Pemilihan yang Bekerja 24 Jam

38 hari lalu

Penghitungan suara di TPS 082, Kompleks LKBN Antara II, Bintara Jaya,  Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu, 14 Februari 2024. (Tempo/Yudono)
Puluhan KPPS Meninggal, Ini Cerita Petugas Pemilihan yang Bekerja 24 Jam

Sebanyak 57 petugas KPPS Pemilu 2024 meninggal karena kelelahan akibat bekerja mengawal pemilihan sampai 24 jam tanpa istirahat tidur.


Bahaya Kelelahan Kronis Bisa Sebabkan Kematian Seperti Dialami Beberapa Petugas KPPS

38 hari lalu

Petugas KPPS TPS 60 saat melakukan penghitungan suara untuk pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. Proses penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden di TPS 60 dimenangkan oleh pasangan nomor urut 01, Anies-Muhaimin. TPO / Hilman Fathurrahman W
Bahaya Kelelahan Kronis Bisa Sebabkan Kematian Seperti Dialami Beberapa Petugas KPPS

Beberapa petugas KPPS meninggal diduga karena kelelahan. Kenali bahaya dari kelelahan kronis dan gejala yang mengiringinya.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

38 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Perdebatan Penerapan Euthanasia dalam Dunia Kesehatan

39 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati dengan suntik. filcatholic.org
Perdebatan Penerapan Euthanasia dalam Dunia Kesehatan

Terdapat beragam pendapat soal penerapan suntik mati atau metode euthanasia dalam dunia kesehatan. Apa saja?